Grid.ID - Makanan kaleng banyak diburu oleh masyarakat.
Pasalnya, makanan kaleng dianggap praktis tapi mengandung banyak pengawet.
Bukan hanya terancam mengonsumsi makanan berpengawet, makanan kaleng juga lebih berisiko saat kalengnya penyok.
Kemasan kaleng sebenarnya digunakan untuk menghalau makanan dari bakteri dan jamur berbahaya.
Baca Juga: Yuk Kenali Karakter Diri Lewat Ukuran Sepatu, Nomor 5 Pribadi yang Hangat
Namun, tidak sedikit kaleng yang jadi penyok saat proses distribusi atau setelah dijual di pasar.
Menurut Suki Hertz, seorang profesor nutrisi dan kemanan makanan untuk Culinary Institute of America, tingkat keparahan kaleng yang penyok akan memengaruhi kualitas produk.
"Jika itu hanya penyok kecil di bagian lain pada kaleng.
Itu tidak akan mempengaruhi makanan di dalamnya," ujar Hertz.
Hertz juga mengungkapkan bahwa jika bagian yang penyok terdapat lapisan logam.
Maka makanan ini akan lebih mudah terpapar udara yang membuat patogen masuk.
Baca Juga: Cari Tahu Tipe Pria Idaman Bedasarkan Zodiak, Aquarius Tak Suka Basa-basi
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |