Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna
Grid.ID - Masyarakat muslim Indonesia akan menyambut tahun baru Islam yang jatuh di kalender Masehi pada 30-31 Agustus mendatang dan memasuki tahun di kalender Hijriah.
Pembeda kalender masehi dan kalender hijriah tentu saja menjadi pegetahuan yang sesuai dalam rangka kita sambut tahun baru Islam.
Sambut tahun baru hijriah, simak pembeda antara kalender masehi dan kalender hijriah.
Baca Juga: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H: Masjid Kapal Semarang Bisa Jadi Pilihan Wisata Religi
1. Patokan
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, sistem penanggalan di kalender hijriyah dibuat dengan patokan perubahan fase bulan.
Perubahan fase itu dilihat dari penampakan hilal (bulan sabit tipis) ke hilal berikutnya.
Untuk kalender masehi, penanggalan dibuat dengan patokan peredaran bumi mengelilingi matahari.
Bumi yang mengelilingi Matahari dari satu titik yang disebut solstis atau equinox.
2. Kegunaan
Mengutip Intisari dari segi kegunaan, kalender masehi umumnya digunakan di seluruh dunia untuk kepentingan administrasi, sedangkan kalender hijriyah untuk keperluan ritual agama dan tradisi.
3. Jumlah Hari
Sama-sama terdiri dari 12 bulan, dua kalender ini memiliki jumlah hari yang berbeda.
Baca Juga: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H : Dua Kebo Kyai Slamet Tak Diikutkan dalam Kirab Malam 1 Suro
Dilansir Grid.ID dari Intisari, satu tahun dalam kalender hijriyah berjumlah 354 hari atau 355 hari untuk tahun kabisat.
Untuk kalender matahari, satu tahun berjumlah 365 hari atau 366 hari untuk tahun kabisat.
Jumlah tersebut didasarkan pada periode sinodis bulan untuk kalender hijriyah dan lama bumi mengelilingi matahari untuk kalender masehi.
Baca Juga: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H: Yuk Intip 5 Sajian Khas dari Berbagai Daerah
4. Kesederhanaan
Melansir dari Kompas, kalender hijriyah dinilai lebih sederhana dari kalender masehi.
Sebelum ditetapkan sebagai kalender hijriyah, masyarakat Arab dan umat Islam di masa Nabi Muhammad telah menggunakan sistem penanggalan menggunakan bulan.
Namun di masa itu, sistem penanggalan bulan belum ditetapkan sebagai penanggalan hijriyah.
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Kompas.com,intisari |
Penulis | : | Ruhil Yumna |
Editor | : | Deshinta Nindya A |