Grid.ID - Rambut kemaluan mempunyai banyak manfaat.
Diantaranya, rambut kemaluan menjadi penghalang alami untuk menjaga kebersihan, untuk mengurangi kontak dengan virus dan bakteri, dan untuk melindungi kulit halus vulva.
Selain itu, rambut kemaluan juga berfungsi untuk mencegah partikel asing seperti debu dan bakteri patogen bisa masuk ke tubuh melalui daerah kemaluan.
Baca Juga: Sudah Berstatus Tersangka, Polisi Ungkap Alasan Belum Menahan Nikita Mirzani
Rambut kemaluan juga membantu mengontrol kelembaban area yang menurunkan risiko infeksi jamur.
Untuk itu jangan terlalu sering mencukur rambut kemaluanmu, sebab hal itu lebih memungkin kamu tertular infeksi seksual.
Seperti dalam sebuah studi dari University of California di San Francisco menunjukkan jika mengabaikan perawatan rambut kemaluan dapat meningkatkan peluang tertular infeksi menular seksual (IMS).
Baca Juga: Rindu Galih Ginanjar, Kumalasari Tanya Soal Bilik Asmara: Emang Ada?
Peneliti mensurvei hampir 14.000 pria dan wanita tentang seberapa sering mereka memangkas atau mencukur habis rambut kemaluan.
Hasilnya, 80 persen mereka yang sering mencukur rambut kemaluan, lebih mungkin tertular infeksi menular seksual seperti herpes genital, sifilis, gonore, klamidia, HIV, serta kutu publik, daripada mereka yang tidak memangkas rambut kemaluannya.
Relawan yang melakukannya setiap hari hingga seminggu sekali, dilaporkan sebagai yang paling rentan.
Risiko mereka terkena infeksi seksual hingga tiga kali lipat dibanding mereka yang hanya sesekali mencukur rambut kemaluan.
Peneliti menemukan, relawan yang paling "ekstrim" yang mencukur habis rambut kemaluannya yaitu sebanyak 11 kali dalam setahun, memiliki risiko empat kali lipat untuk memiliki penyakit menular seksual.
Baca Juga: Momen Pertemuan Rey Utami dan Anaknya, Menangis Saat Dijenguk di Penjara
Peneliti juga menduga, mereka yang sering melakukan grooming area tubih bagian bawah, adalah yang paling sering melakukan aktivitas seksual.
"Inilah mungkin yang jadi penyebab kerentanan mereka," kata ketua penelitian Benjamin Breyer, M.D. dari San Francisco General Hospital.
Ada juga kemungkinan bahwa kegiatan mencukur mereka, menyebabkan luka terbuka kecil yang tidak disadari.
Dari luka inilah bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Hati-Hati! Tak hanya FaceApp, 6 Aplikasi Ini Ternyata Juga Menyimpan Data Pribadi Kamu
Anggota dewan penasihat Men's Health, Debby Herbenick, Ph.D., mengatakan teori luka kecil, adalah masuk akal.
Tapi, mungkin hanya terkait dengan beberapa jenis infeksi, karena tidak semua jenis infeksi ditularkan secara seksual.
Untuk mengurangi risiko penularan infeksi seksual, entah kamu hobi mencukur rambut kemaluan atau tidak, penggunaan kondom sangat disarankan.
Lakukan pengujian IMS setidaknya sekali setahun di dokter atau rumah sakit.
Pastikan untuk mendapatkan tes panel penuh, bukan hanya tes untuk satu atau dua jenis infeksi yang paling umum, tambah Herbenick.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |