Grid.ID - Di India, nama Chhota Rajan dikenal sebagai salah satu mafia paling berbahaya yang sudah buron selama 28 tahun.
Pria bernama asli Rajendra Sadashiv Nikhaljee itu dicari polisi karena berbagai kejahatan yang diduga dilakukannya, mulai dari pemalsuan tiket bioskop hingga pembunuhan.
Chotta Rajan diketahui sempat memimpin kelompok kejahatan terorganisir di Mumbai, hingga pada 1995 lalu melarikan diri ke berbagai negara, hingga ke Australia.
Baca Juga: Seksi Hingga Cute, Intip Inspirasi Padu Padan Mini Dress Stylish ala Ayu Ting Ting
Pada akhir Oktober 2015 lalu pemerintah Australia mengetahui bahwa Chhota Rajan adalah buronan.
Saat terbang ke Bali pada 25 Oktober 2015, otoritas keamanan Australia memberitahukan pihak Indonesia soal kedatangan Chhotta Rajan.
Akhirnya pihak keamanan Indonesia bisa mengamankan sang buronan, tanpa perlawanan sama sekali.
Baca Juga: Misteri Legenda Desa Brigadoon, Tempat Misterius yang Konon Hanya Muncul 100 Tahun Sekali
Chhota Rajan diduga terlibat dalam pembunuhan seorang wartawan bernama Jyotirmoy Dey ditemukan di jalanan Mumbai.
Ia ditembak mati oleh empat pria bersepeda motor atas perintah atasan mereka, Chhota Rajan.
Chhota Rajan (58) ditahan sejak 2015 setelah sempat diekstradisi dalam pelariannya di Indonesia.
Rabu (2/5/2018) pengadilan di Mumbai akhirnya menjatuhkan hukuman pada salah satu bos mafia paling tersohor di India itu.
Ia dijatuhi hukuman bersama delapan orang asistennya.
Polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap satu tersangka yang berhasil melarikan diri.
Sementara itu, dalam proses penangkapan yang dilakukan pihak kepolisian, salah satu anak buah Chhota Rajan dinyatakan tewas.
Belum ada saksi mata dalam kasus pembunuhan itu.
Chhota Rajan (dibaca: Rajan Kecil) yang bernama asli Rajendra Sadashiv Nikalje itu dituding telah melakukan sejumlah tindakan kriminal, antara lain pembunuhan, pemerasan dan perdagangan obat bius.
Mengenal J Dey
Jyotirmoy Dey -- wartawan yang dibunuh komplotan Chotta Rajan -- diketahui merupakan salah satu wartawan kriminal paling tersohor di Mumbai.
Dey telah mempublikasikan beberapa investigasinya terkait dunia kriminal di Mumbai, termasuk para dedengkotnya, macam Chhota Rajan.
Paska kematian wartawan dengan nama pena J Dey itu, aksi protes digelar para wartawan di Mumbai kala itu.
Baca Juga: Villa Jennifer Jill Disebut Angker, Tak Hanya Sosok Wanita Ular Tapi Juga Ada Tanaman Unik ini
Mereka menuntut pemerintah memberikan perlindungan lebih terhadap wartawan yang tengah melaksanakan tugasnya. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Tribunnews.com,Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |