Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Awal tahun lalu Indonesia mendapat predikat sebagai negara tersantai di dunia oleh lastminute.com.
Peringkat ini mengalahkan Australia, Selandia Baru, Islandia, dan Sri Lanka.
Dilansir Grid.ID dari WowShack, ada beberapa kriteria yang menentukan predikat Indonesia sebagai negara tersantai, yaitu hak warga negaranya, polusi udara dan suara, suhu, jumlah hari libur serta jumlah tempat wisata.
Baca Juga: 10 Gempa Bumi Terdahsyat dalam Sejarah Manusia, 2 Diantaranya Terjadi di Indonesia
Sepertinya pernyataan itu bukanlah isapan jempol belaka.
Perilaku warga negara Indonesia juga dapat menjelaskan kenapa negara ini bisa diberi julukan negara tersantai di dunia.
Seperti tingkah bocah ini yang tetap santai bernyanyi meski sedang terjadi gempa.
Baca Juga: Update Gempa Banten, BNPB Ungkap Korban Jiwa Bertambah : Meninggal Dunia 6 Orang
Seperti diketahui, Jumat (02/08/2019) malam, Jakarta dan sekitarnya diguncang gempa bermagnitudo 6,9.
Di saat seisi rumahnya panik, bocah itu tetap asyik dengan dua buah gelas plastik di tangannya sambil terlihat bernyanyi.
Aksinya itu pun viral kala diunggah akun Instagram @makassar_iinfo pada Sabtu (03/08/2019).
Pada video berdurasi sekitar 1 menit itu tampak seorang bocah sedang asik memainkan dua buah gelas plastik di tangannya sambil bernyanyi 'Cups - Anna Kendrick'.
Kemudian tiba-tiba saja tubuhnya berguncang dan orang yang ada di rumahnya panik seraya berteriak 'Gempa... gempa... Aku sangat takut'.
Baca Juga: Rasakan Pusing Setelah Gempa Bumi, ini yang Sebenarnya Terjadi Pada Tubuh
Namun ekspresi bocah itu hanya datar seolah tidak terjadi apa-apa.
"Gempa bumi? Gempa?" ujarnya.
Namun tak berapa lama dia kembali bernyanyi dengan dua gelas plastik tersebut di tangannya sebagai instrumen, mengabaikan seisi rumahnya yang panik karena gempa.
"Jadi semuanya, barusan terjadi gempa, badanku berguncang seperti ini, tapi siapa yang peduli?" ujarnya.
Wow, santai banget ya!
(*)
Usai Buat Gaduh, Razman Nasution dan Firdaus Oiwobo Datangi MA untuk Minta Maaf
Source | : | |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |