Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Ada pemandangan yang menyayat hati di Rumah Sakit Universitas Hong Kong-Shenzhen, Tiongkok.
Sepasang suami-istri yang telah menikah selama 57 tahun harus berpisah karena kondisi penyakit mereka.
Sang istri, Peng telah dirawat di rumah sakit sejak 8 Juli lalu karena menderita pendarahan otak.
Sementara Gao, suaminya mengalami serangan jantung pada 17 Juli.
Keduanya sama-sama dirawat di Rumah Sakit Universitas Hong Kong-Shenzhen, Tiongkok.
Peng sempat menjalankan operasi dan baru sadarkan diri pada 27 Juli.
Saat terbangun, ia mendapati suaminya telah dirawat di ICU.
Mengetahui hal itu, Peng langsung meminta staf rumah sakit untuk membawanya ke ruang ICU tempat Gao dirawat.
Meskipun Peng belum pulih dari operasinya, staf rumah sakit mengabulkan keinginannya.
Mereka pun membawa ranjangnya ke ICU Gao dan menempatkan pasangan asal Tiongkok ini berdampingan satu sama lain.
Senang bisa kembali melihat suaminya, Peng memegang tangan Gao dengan lembut sambil menatap wajahnya.
Baca Juga: Seruni Bahar Menangis, Pakaiannya Melorot Saat Terlalu Heboh Bergoyang
Putri mereka mengatakan bahwa kondisi Gao sangat parah setelah ia pingsan karena serangan jantung.
Kondisi Gao yang berusia lebih dari 80 tahun semakin memburuk setiap harinya.
Karena jantungnya sempat berhenti lama, Gao mengalami hipoksia cukup lama hingga menyebabkan kerusakan otak.
Sejak saat itu, Gao belum sadarkan diri juga.
"Aku tahu ayahku mungkin tidak akan sadar kembali kali ini."
"Melihat kondisi fisiknya semakin buruk setiap hari, aku benar-benar di bawah tekanan," kata putrinya.
Sang anak lantas menyampaikan kondisi ayahnya itu kepada ibunya dengan hati-hati.
"Pria tua... pria tua...," kata Peng yang bersikeras memanggil suaminya meskipun ia tahu bahwa pria yang dicintainya itu tidak dapat membuka matanya.
Baca Juga: Kaki dan Tangan Wanita Ini Terpaksa Diamputasi karena Sering Dijilat Anjing
Reuni Peng dan Gao yang menyayat hati ini hanya berlangsung selama 10 menit.
Sebab, putri mereka tidak ingin ibunya terlalu bersedih.
Dia sangat berhati-hati mengontrol emosi ibunya karena tidak ingin memperburuk kondisinya.
"Awalnya, aku tidak berharap staf rumah sakit setuju untuk membawa ibuku ke bangsal ICU ayahku."
"Aku benar-benar bersyukur karena mereka tidak hanya setuju untuk melakukannya, tetapi mereka juga mengambil tindakan segera."
"Saya lebih lega sekarang, dan beban telah terangkat karena ibu harus melihat ayah untuk terakhir kalinya," ujar dia dikutip dari World of Buzz, Senin (5/8/2019). (*)
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Source | : | World of Buzz |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |