Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Seorang asisten manajer toko telah mengaku sebagai korban perampokan.
Namun agaknya pengakuannya tak cukup bagi polisi.
Dilansir Grid.ID dari The Star, pria asal Ipoh, Malaysia yang mengaku sebagai korban perampokan telah ditangkap polisi.
Ia ditangkap setelah polisi sebelumnya menangkap dua temannya yang merencanakan kejahatan perampokan bersama.
Perwakilan polisi daerah Ipoh, OCPD Asst Comm Mohd Ali Tamby mengatakan bahwa pria berusia 23 tahun tersebut mengaku sedang berjalan ke sebuah bank di Greentown Business Center.
Ia mengaku berjalan pada pukul 09:30 pada hari Minggu, (21/1/2018) ketika dua orang pengendara sepeda motor mendekatinya.
Ia juga mengaku bahwa dia ingin ke Bank untuk menyetorkan uang dari toko swalayan saat dua orang menyambar tas selempangnya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh ACP Mohd Ali dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, (22/1/2018).
Tas tersebut berisi MyKad, SIM, kartu ATM, handphone, uang pribadi sebesar RM200 dan RM3,060 dari toserba.
Polisi menemukan RM2.616.
(BACA : 10 Tahun Hidup Seperti Gelandangan, Pria Ini Mengaku Tak Akan Pulang Sampai Selesaikan Penelitiannya)
ACP Mohd Ali mengatakan bahwa orang tersebut tidak terluka dalam insiden itu.
Pria itu kemudian mengajukan sebuah laporan.
Dalam laporan, ia mengaku bahwa dia takut dokumen pribadinya akan disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Setelah merekam pernyataannya, kami meluncurkan sebuah penyelidikan dan berhasil menangkap kedua tersangka pengendara motor."
Keduanya berusia 22 dan 24 tahun.
(BACA : Tiba-tiba Hilang, Ini Rekaman Detik-detik Seorang Pengendara Kawasaki ER-6n Terjun ke Jurang)
"Kami kemudian menemukan bahwa perampokan itu direncanakan karena 'korban' telah meminta teman-temannya untuk mengambil tasnya di tempat kejadian, saat dia dalam perjalanan ke bank," kata polisi.
"Ketiganya akan dipenjara hari ini," lanjut ACP Mohd Ali.(*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |