Grid.ID - Sebelum membangun rumah, dibutuhkan perencanaan yang matang mulai dari budget hingga desain yang diinginkan.
Namun bukan hanya dari sisi estetika, saat membangun rumah kamu juga harus memperhatikan fungsi-fungsi yang ada.
Salah satunya membangun rumah hemat energi yang bisa membuat kamu lebih hemat listrik dan tidak membuat tagihan membengkak.
Baca Juga: Harganya Mencapai Rp22 Miliar, Ini Deretan 5 Bunga Termahal di Dunia
Banyak rumah kini yang hanya memiliki jendela di bagian depan sementara bagian samping dan belakang merupakan tembok yang langsung menempel pada dinding tetangga.
Rumah tipe seperti ini merupakan tipe rumah yang boros energi.
Penghuni tidak memiliki pilihan lain, kecuali menghidupkan banyak lampu di siang hari karena sinar matahari tidak dapat masuk ke bagian dalam rumah mengingat jendela yang tersedia hanya di bagian depan.
Tak heran, bila hal ini tentu saja membuat tagihan listrik “membengkak” setiap bulannya.
Sebenarnya, penggunaan AC, kipas angin serta lampu bisa diminimalkan bila desain rumah Anda benar-benar mempertimbangkan aspek pencahayaan dan sirkulasi udara dengan baik.
Selain bisa menghemat energi, pencahayaan dan sirkulasi udara yang berjalan optimal juga mampu menciptakan sebuah rumah yang sehat bagi penghuninya.
Untuk mewujudkan rumah yang mampu memenuhi kriteria tersebut, kamu dapat mengikuti desain rumah ideal berikut ini.
Baca Juga: 5 Cara Unik Artis Hollywood untuk Mencegah Keriput di Wajah, Berani Mencoba?
1. Tinggikan Plafon
Menurut Nurrizka, arsitek Vaastu Studio Arsitektur, idealnya, jarak antara lantai dengan plafon ialah 2,7—3,5m.
Semakin tinggi plafon maka rumah akan semakin baik dihuni sebab hawa panas yang bersumber dari atap akan dihalau dengan jarak plafon yang tinggi.
Namun, yang terjadi pada rumah-rumah yang dibangun oleh pengembang memiliki ketinggian plafon hanya sekitar 2—2,6m.
Angka ini jelas di bawah standar ideal ketinggian plafon.
Hal ini tentu sangat berdampak terhadap suhu panas yang terdapat di dalam rumah.
Jika memungkinkan, kamu bisa meninggikan atap rumah sehingga jarak plafon juga bisa lebih tinggi.
Baca Juga: Wajah Flawless dengan Skincare Alami, Cuma Perlu Semprotkan Cairan ini Setiap Malam!
2. Tambah Ventilasi
Banyaknya bukaan atau jendela pada rumah berguna agar angin dapat berhembus tanpa halangan ke dalam rumah Anda dan menggantikan udara yang pengap.
Hal ini tentunya dapat meminimalkan penggunaan pendingin ruangan, terutama pada siang hari.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk menurunkan suhu dalam ruangan adalah menambah ventilasi pada beberapa ruangan.
Misalnya di ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang makan.
Caranya adalah memodifikasi jendela dengan menambah ventilasi berupa kisi-kisi.
Kehadiran kisi-kisi tambahan pada jendela akan memperlancar sirkulasi udara di dalam ruangan.
Baca Juga: Meski Dibatasi, Ternyata Makan Bawang Putih Saat Hamil Bisa Cegah Preeklampsia
3. Tambahkan kisi-kisi di sebelah barat
Banyak orang yang enggan untuk memiliki rumah yang menghadap barat.
Alasannya, rumah menghadap barat pastinya akan menerima sorotan sinar matahari lebih banyak sehingga hawa di dalam rumah akan terasa lebih panas.
Ujung-ujungnya, penghuni pun akan menyalakan pendingin ruangan sebagai solusinya.
Rumah menghadap utara-selatan dianggap sebagai posisi terbaik oleh banyak arsitek.
Namun, kini banyak orang yang tidak bisa memiliki rumah menghadap kedua arah tersebut.
Baca Juga: Cegah Sakit Perut, 9 Makanan ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Wanita saat Menstruasi
Alasannya ialah karena terbatasnya lahan dan membeli rumah dari pengembang.
Jika rumah sudah terlanjur menghadap ke arah barat, buat secondary skin di sisi barat.
Secondary skin dapat dibuat dengan cara membuat kisi-kisi di depan dinding atau melapisi dinding dengan tanaman.
(*)
Artikel ini telah tayang di iDEA Online dengan judul 5 Cara Bikin Rumah Hemat Listrik dan Tetap Sehat bagi Penghuninya
Source | : | idea online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |