"Biasanya tingkat kematian pada anak penderita progeria mencapai empat belas atau lima belas tahun, dan saat ini saya sudah melebihi rata-rata."
Kondisi Claudia memengaruhi penampilannya dan membuatnya gampang menjadi pusat perhatian di depan umum.
Tetapi meskipun orang asing bisa penasaran dengan progeria-nya, teman-teman dan keluarganya sangat mendukungnya.
"Saya tidak pernah merasa berbeda dari teman-teman saya atau orang-orang di sekitar saya, saya selalu diperlakukan sama, juga oleh sekolah."
"Bahkan hari ini, saya berjalan di jalan dan sering orang berhenti dan menatap, banyak yang mendekat dan bertanya berapa umur saya."
"Mereka kadang baik tapi ada juga yang berkelakuan buruk terhadap saya."
Baca Juga: Bayi ini Terlahir Selamat, Jadi Bayi Pertama Hasil Transplantasi Rahim Orang yang Sudah Meninggal
Claudia menolak kondisi kesehatan itu untuk menghambat kehidupannya.
Dia berkomentar: "Progeria tidak mencegah saya melakukan apa-apa; Saya menjalani hidup saya seolah-olah progeria tidak hidup di dalam diri saya."
"Saya tidak pernah benar-benar mengalami masa-masa sulit ketika memiliki progeria; bahkan ketika saya menggerakkan pinggul saya dan membuat pinggul saya keluar dari tempatnya, saya tidak merasakan sakit."
"Pemulihan berjalan lancar dan dokter meminta saya beristirahat setelah penggantian pinggul saya.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |