Grid.ID - Keramas menjadi sebuah kebutuhan untuk menjaga kesehatan terutama rambut.
Polusi, debu, dan keringat kerap kali menjadi penyebab rambut hitam kita kotor, berminyak bahkan rontok.
Agar rambut bersih dan tidak gatal, kita memang perlu rajin keramas.
Tapi, bukan berarti mencuci rambut boleh dilakukan terlalu sering karena justru bisa merusak rambut.
Penggunaan sampo yang berlebihan karena terlalu rajin keramas ternyata akan membuat rambut kering dan kulit kepala gatal.
"Rambut kita adalah serat yang hidup dan bisa menjadi kering. Terlalu sering keramas akan membuat rambut kehilangan kelembabannya, menjadi kering, dan lama-lama rusak," kata penata rambut selebriti Neil Moodie.
(BACA : Wah, 4 Hal Ini Bisa Tunjukkan Kalau Hubunganmu dengan Si Dia Termasuk Sehat dan Solid loh)
Ia mengatakan, frekuensi keramas tidak boleh terlalu sering agar minyak alami rambut tetap terjaga.
"Tak ada frekuensi yang tepat untuk mencuci rambut, itu tergantung pada tekstur rambut dan produksi minyak alami," kata penata rambut yang pernah menangani Demi Moore dan Scralett Johansson ini.
Walau begitu, kita bisa mengenali tanda-tanda rambut yang terlalu sering dikeramas, antara lain kering, kulit kepala seperti berketombe dan kering.
"Rambut akan terlihat kusam dan tidak berkilau. Rambut yang pecah-pecah juga bisa disebabkan terlalu sering kena sampo," kata Moodie kepada Daily Mail.
Rambut yang basah sangat rentan kerusakan dan patah, sehingga makin sering kita mencuci rambut, makin rentan kerusakannya.
Keren, Foto Tamara Bleszynski Tersimpan di Perpustakaan Nasional Indonesia Sejak Bocil dan Belum Terkenal, Begini Penampakannya
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |