Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Selebriti tanah air selalu berhasil mengembangkan kreasinya dalam berbisnis.
Sebelum kue kekinian menjadi tren di kalangan selebriti, bisnis busana sudah lebih dulu ada.
Banyaknya selebriti yang membuka lini busana dengan namanya sendiri masih menjadi tren bahkan sampai saat ini.
Perkembangan industri mode di Indonesia menjadi acuan bagi selebriti untuk membuka bisnis fashionnya.
Nggak tanggung-tanggung, mereka pun sebagian besar menyebut dirinya sebagai seorang desainer atau perancang busana.
Namun sayangnya hal tersebut ditanggapi oleh Desainer yang juga menjadi ketua Indoensia Fashion Chamber, yakni Ali Charisma.
Ali memberikan opininya bahwa seorang selebriti yang membuka usaha fashion tidak ada salahnya, namun mereka bukan menjadi seorang desainer melainkan brand owner.
Lantas, banyaknya selebriti yang membuka bisnis fashion apakah menjadi saingan bagi para desainer sesungguhnya?
"Kalau menurut saya saingan itu bagus, di Indonesia memang perlu saingan, kalau nggak ada saingan itu nanti kita nggak berkembang. Jadi, saingan itulah yang kadang-kadang buat kita maju, gitu," ujar Ali Charisma saat ditemui Stylo Grid.ID dalam acara Press Day Hong Kong Fashion Week, di Kuningan, Jakarta (23/01/2017).
(Batik dalam Dunia Fashion dari Kacamata Desainer Terkenal Ali Charisma)
Bagi Ali, saingan sesama desainer adalah hal yang bagus untuk mendorong desainer tersebut dalam menghasilkan karya yang lebih bagus lagi.
Ia juga mengibaratkan karya-karya desainer seperti toko kain di pasar mayestik yang tetap bersaing dengan sehat satu sama lain.
"Nah, sekarang anggep aja kenapa Mayestik itu terkenal dengan toko kain? Karena semua toko kain yang bersaing ada di Mayestik semua, jadi orang datangnya ke mayestik gitu, loh. Coba kalo ada satu toko kain yang bagus di Mayestik, ya nggak akan serame itu," timpalnya.
(Selebgram Hijab dan Desainer Lulu Elhasbu Ungkap Tips Perawatan Hijab Bahan Satin dan Sutra )
Banyaknya desainer-desainer yang ada saat ini membuat persaingan menjadi sehat, baik bagi desainer yang sudah berkecimpung sejak lama maupun bagi desainer baru.
Menurut Ali, pasar di Indonesia itu luas, dan tidak ada istilah terlalu banyak desainer di Indonesia.
"Sama aja desainer juga kayak gitu, kalo rame-rame desainer itu keren, produknya bagus-bagus, semakin lama jadi semakin jauh lebih bagus lagi, lebih banyak lagi. Bukan semakin abis gitu istilahnya, karena pasarnya sebenernya gede, nggak ada istilahnya kebanyakan desainer menurut saya nggak ada," ucap Ali mengakhiri. (*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |