Grid.ID – Rokok elektrik atau yang dikenal sebagai Vape kini banyak diminati banyak orang.
Dianggap sebagai alternatif untuk merokok, vape atau rokok elektrik lebih dipilih karena memiliki snesasi tersendiri saat menggunakannya.
Padahal beberapa penelitan terbaru mengungkapkan bahwa vape ternyata berbahaya bagi tubuh sama halnya dengan rokok tembakau.
Baca Juga: Kisah Tragis Mujey Dumbuya, Diperkosa dan Dibunuh Saat Hendak Bersaksi di Persidangan
Seperti kasus yang terjadi baru-baru ini di Amerika Serikat, dimana paru-paru seorang remaja dilaporkan rusak dan harus menjalani operasi mendadak lantaran sering menggunakan vape.
Dilansir dari Thesun.co.uk, remaja tersebut bernama Chance Ammirata (18) seorang mahasiswa yang mulai memakai vape sekitar 18 bulan lalu setelah meyakini bahwa perangkat itu adalah alternatif yang "aman" untuk merokok.
Menurutnya, dia selalu mengkonsumsi satu vape "Juul Pod" setiap beberapa hari yang jika dibandingkan setara dengan 10 batang rokok tembakau sehari.
Baca Juga: Kasus Krim Pemutih Wajah Palsu yang Dijual Bebas Tanpa Izin BPOM, 2019 Masih Ada?
Sebelum kejadian mengerikan tersebut terjadi, Awalnya Chance mengaku sempat merasa kesulitan tidur karena rasa sakit di sisi kiri tubuhnya.
Dia menduga bahwa itu hanya disebabkan karena ototnya telah tertarik.
Baca Juga: Kisah Letkol Untung Pranoto, Preman Terminal yang Nekat Daftar Jadi Anggota TNI AD
Namun keesokan harinya saat pergi bermain bowling bersama seorang teman, Chance justru merasakan kesakitan hingga hanya bisa duduk di kursi saja.
"Saya ingat dia (teman Chance) membuat saya tertawa dan rasanya seperti dada saya hancur, seperti saya mengalami serangan jantung," ungkap Chance pada Daily Mail.
Mengetahui hal itu, Teman Chance pun memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
Setelah menunggu selama lima jam, Chance bercerita bahwa dirinya tiba-tiba dikelilingi oleh ahli bedah.
Para ahli bedah itu mengatakan bahwa paru-paru kiri mahasiswa itu telah rusak dan dia pun segera dilarikan ke dalam ruang operasi.
Saat itu, Chance harus memakai tabung yang dimasukkan ke paru-parunya.
Baca Juga: Berdasarkan Penelitian, Kacang Mampu Tingkatkan Fungsi Seksual dan Kualitas Sperma
Hal yang mengejutkan terjadi dimana dokter yang mengoperasi Chance mengatakan bahwa apa pun yang telah dihisapnya telah meninggalkan titik hitam seperti lubang di paru-parunya.
Untungnya, ahli bedah tesebut dapat memperbaikinya tetapi ia juga memberitahukan bahwa titik-titik hitam itu kemungkinan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih dan mungkin saja tidak hilang sama sekali.
Chance pun masih harus dirawat beberapa hari kemudian sebelum tabung udara yang ada di dadanyaitu dilepaskan
Setelah kejadian itu, kini ia sadar dan mulai memperingatkan orang lain tentang bahaya vaping ini.
Baca Juga: Lama Tak Terlihat, Setya Novanto Tampil dengan Kumis dan Brewok yang Curi Perhatian Netizen
Dilansir dari sciencenews.org, sebuah penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia di dalam elektrik dapat merusak jaringan paru-paru dan mengurangi kemampuan sel paru-paru untuk melindungi paru-paru dari kuman dan zat berbahaya lainnya.
Hal ini karena kandungan nikotin dalam rokok menyebabkan sel-paru menjadi mudah ditembus oleh zat dari luar tubuh.
Bahkan, karena bahaya tersebut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan izin kepada seluruh negara di dunia untuk membelanjakan anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk membeli rokok elektrik.
(*)
Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judul, “Baru Setahun Pakai Vape, Paru-paru Remaja Ini Rusak Sampai Harus Dilakukan Pembedahan Darurat”
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |