Grid.ID - Tak disangka, banyak oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan kasus pelecehan seksual yang gegerkan media sosial.
Seperti yang sudah banyak diberitakan, media sosial digegerkan dengan terbongkarnya pelecehan seksual yang dilakukan oknum perawat.
Adalah JN si oknum perawat di National Hospital Surabaya, Jawa Timur yang jadi pelaku tindakan bejat itu.
Diberitakan bahwa JN melakukan pelecehan saat si pasien perempuan yang berinisial W, dalam kondisi masih terpengaruh obat bius setelah jalani operasi.
Video histerisnya si pasien perempuan saat membongkar aksi bejat JN, diposting di media sosial.
(BACA : Begini Nasib JN, Oknum Perawat National Hospital yang Lakukan Pelecehan Seksual Pada Pasien)
Akun @thelovewidya, kali pertama memposting video tersebut.
Setelah video tersebut jadi viral, kemudian bermunculan akun-akun yang diduga fake alias palsu yang mengatasnamakan @thelovewidya.
Sadar banyak akun yang diduga fake, @thelovewidya yang memprivate akun miliknya kemudian menuliskan sebuah peringatan.
"HATI HATI DENGAN TINDAKAN PENIPUAN YANG MENGATASNAMAKAN IG SAYA , TOLONG DIPERHATIKAN TANGGAL & WAKTU SEMUA POSTINGANNYA".
Begitu pemilik akun @thelovewidya menuliskan peringatan kepada netizen.
Dari pantauan Grid.ID, dalam sehari setidaknya sudah lebih dari 20 akun yang diduga fake mengatasnamakan @thelovewidya.
Sementara itu, terhadap kasus yang terlanjur viral ini manajemen National Hospital Surabaya meminta maaf atas aksi pelecehan perawatnya terhadap pasien.
(BACA : Jiah! Gambar Suzuki Ignis Terbaru Sudah Nongol, Padahal Belum Launching)
Rumah sakit menindak tegas oknum perawat tersebut dengan memecatnya secara tidak hormat.
"Kami meminta maaf kepada pasien dan keluarga pasien.
Kami juga menyesalkan hal ini bisa terjadi," kata Kepala Perawat Rumah Sakit National Hospital Surabaya, Jenny Firsariana, Kamis (25/1/2018) kepada wartawan.
Manajemen, sambung dia, tidak mentolerir segala tindakan yang merugikan pasien.
"Oknum perawat akan ditindak tegas dan diberhentikan secara tidak hormat," jelasnya.
Saat ini pihaknya sedang mengkoordinasikan masalah tersebut dengan pihak yang berwajib maupun dengan organisasi profesi perawat.
"Kita memiliki standar tinggi dalam merawat pasien," jelasnya.(*)