Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Apakah 'Super Blue Blood Moon Langka' pada tanggal 31 benar-benar akanbenar-benar berpangaruh pada aktivitas vulkaniok di bumi?
Haruskah kita bersiap-siap untuk yang hal "besar", atau haruskah kita santai saja dan menikmati pemandangan langka di tanggal 31?
Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh NASA, kita akan dapat melihat salah satu dari tiga Super Moons dari sebuah trilogi yang disebut Blue Moon.
Blue Moon dikombinasikan dengan gerhana matahari, membuat tiga momen khusus dalam satu malam.
Bersama-sama, mereka membuat sesuatu yang disebut NASA sebagai "super blue blood moon" atau "bulan darah super biru".
"Kamu hampir merasa seolah-olah bisa meraihnya, meraih bola yang bercahaya, dan memasukkannya ke dalam cangkir kopimu," kata NASA.
Dengan pernyataan itu, banyak orang sangat antusias untuk berfoto dan menyaksikan fenomena yang sangat langka.
Namun, ada orang yang percaya bahwa supermoon langka menandakan bencana datang atau mungkin sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Beberapa hari yang lalu, Gunung Mayon di Filipina telah meletus dengan lebih dari 27.000 penduduk desa dievakuasi dari rumah mereka.
Banyak orang percaya ini ada kaitannya dengan bulan darah super biru pada tanggal 31 Januari 2018.
Tapi adakah bukti ilmiah bahwa bulan darah ada hubungannya dengan letusan?
Bagaimana bulan berhubungan dengan aktivitas vulkanik di Bumi?
Menurut para ahli, peristiwa fenomenal ini cukup relevan dengan cincin api pasifik termasuk Gunung Mayon, karena gerhana selalu dikaitkan dengan bencana alam.
Matahari dan bulan memiliki tarikan gravitasi, yang biasanya bermanifestasi dalam bentuk arus pasang surut.
Selama bulan darah, bumi berada di bawah tekanan dari matahari dan bulan menciptakan pergeseran lempeng tektonik yang mengakibatkan gempa bumi dan letusan gunung berapi.
(BACA: Sekarang Kamu Bisa Jaga Alpukatmu Tetap Segar Hingga 6 Bulan loh, Penasaran?)
Suporter bisa mengintensifkan tekanan itu karena gaya gravitasi yang lebih kuat.
Ini bukan pertama kalinya supermoon telah mempengaruhi aktivitas vulkanik di Bumi.
Dikutip Grid.ID dari Viral 4 Real, pada tahun 2015, Cile mengalami gempa berskala 8.3 sebelum bulan darah super biru.
Pada tahun 2010, Jepang terguncang oleh gempa berkekuatan 7,4 pada hari yang sama dengan gerhana bulan.
Keesokan harinya, Iran dilanda gempa berkekuatan 6,5, yang menewaskan sedikitnya 11 orang.
(BACA: 6 Bulan Nikah, Ario Bayu Belajar Jadi Seorang Ayah)
Tapi haruskah orang siap menghadapi hal "besar"?
Untungnya, kita tidak perlu panik karena tidak akan menciptakan penghancuran bencana global.
Bersenang-senang, minum minuman favoritmu, dan berpesta dengan sinar matahari super biru pada tanggal 31 mendatang!
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | viral4real.com |
Penulis | : | Adrie P. Saputra |
Editor | : | Adrie P. Saputra |