Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Zaskia Mecca menangis saat pertama kali menyaksikan film terbaru yang digarap Hanung Bramantyo, Bumi Manusia.
Zaskia Mecca menyebut film yang diangkat dari novel Pramoedya Ananta Toer itu telah mengembalikan pamor suaminya sebagai seorang sutradara.
"Wah aku nangis, dan aku bilang ke dia 'welcome back'," ujar Zaskia Mecca saat Grid.ID jumpai di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2019).
"Aku bilang kamu yang pertama kali aku kenal di Ayat-ayat Cinta, kamu kembali," imbuhnya lagi.
Baca Juga: Kini Jadi Sutradara Bumi Manusia, Hanung Bramantyo 'Muda' Pernah Ditolak Pramoedya Ananta Toer
Usai menggarap film Bumi Manusia, Zaskia mengatakan suaminya mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam memandang karyanya ke depan.
Apalagi, lanjut Zaskia, selama mengerjakan film Bumi Manusia, Hanung Bramantyo banyak melakukan hal-hal di luar zona nyamannya sebagai sutradara.
"Pastinya iya merubah banyak hal. Bumi Manusia ini banyak keluar dari comfort zonenya dia," kata Zaskia.
"Salah satunya pemilihan warna di film, terus banyak banget hal teknis yang di luar dari zona nyamannya dia," bebernya.
Baca Juga: Polisi Akan Rilis Kasus Narkoba Aktor Rio Reifan Besok
Menurut Zaskia, imbas menggarap film Bumi Manusia, suaminya pun kini semakin beranu untuk mengeksplorasi hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
"Jadi sekarang dia jadi lebih berani untuk mengeksplor hal-hal yang di luar comfort zonenya dia," tandas Zaskia.
Hanung Bramantyo Ditolak Pramoedya Ananta Toer
Hanung Bramantyo dipercaya untuk menyutradarai film Bumi Manusia.
Seperti diketahui, film Bumi Manusia merupakan adaptasi dari novelberjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer.
Tak banyak yang tahu bahwa ternyata Hanung Bramantyo sudah lama berharap bisa menggarap karya Pramoedya Ananta Toer.
Tapi ternyata Hanung muda mendapat penolakan dari sang sastrawan saat berniat memfilmkan Nyai Ontosoroh, tokoh dalam novel Bumi Manusia.
Baca Juga: Terungkap! Ada 'Kekerasan' saat Syuting Film Bumi Manusia
Pengalaman itu terjadi di suatu hari antara 1996-1997, saat itu Hanung muda yang tengah menjalani ujian tengah semester III Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mengendarai motornya ke rumah Pramoedya Ananta Toer di Bojong Gede.
Kala itu ia datang untuk meminta izin memfilmkan sosok Nyai Ontosoroh, seorang 'simpanan' orang Belanda sekaligus seorang pengajar yang ceras dan tegar.
Hanung muda disambut dengan hangat dan dipersilahkan duduk di sebelah Pram untuk mengutarakan maksud dan tujuannya.
Di samping telinga Pram, Hanung mengutarakan keinginannya memfilmkan sosok Nyai Ontosoroh untuk ujiannya.
Namun sayangnya, permintaan Hanung muda langsung ditolak mentah-mentah oleh Pram.
"Sorry banget ya Bung, bukannya saya materialistis, tapi saya hidup dari novel. Cuma ini yang saya jadikan pegangan hidup saya untuk keluarga dan saya sendiri," kata Hanung menirukan omongan Pram saat itu, kepada Kompas.com.
Baca Juga: Mengaku Penggemar The Little Mermaid, Tapi Harry Styles Tolak Peran Prince Eric
Dengan berat hati, akhirnya Hanung pulang dengan tangan hampa tanpa restu dari Pram.
Namun siapa sangka, dua dekake kemudian Hanung diberi kehormatan untuk mengangkat salah satu karya Pram itu ke layar lebar.
Hanung didapuk menyutradai film adaptasi novel pertama dari tetralogi karya Pram, Bumi Manusia.
Hanung mendapat kesempatan ini setelah perjalanan panjang hak adaptasi Bumi Manusia.
Awalnya nama-nama seperti Garin Nugroho hingga Mira Lesmana-lah yang ditunjuk untuk menyutradai film ini.
Hingga pada akhirnya nama Hanung Bramantyo yang menjadi labuhan terakhir.
Baca Juga: Sebelum jadi Aktor Terkenal, Reza Rahadian Ternyata Seorang Atlet Renang Profesional
Hanung mengaku tidak ada kesulitan sama sekali dalam mengadaptasi novel Bumi Manusia menjadi adegan film.
Dia menambahkan kalau struktur cerita maupun alur dari novel Bumi Manusia sepeti sudah dirancang untuk dijadikan sebuah film.
"Pak Pram itu saya enggak tahu belajar dari mana jadi penulis, saya baca Bumi Manusia ternyata Pak Pram menggunakan struktur tiga babak, yang digunakan seluruh dunia,"
"Itu memudahkan kami untuk mengupas, beda dengan novelis sekarang, mereka itu curhat, udah curhat yang baca banyak. Itu yang membuat ketika diadaptasi ke film kita kesulitan," kata Hanung.
Film Bumi Manusia bakal tayang di seluruh bioskop di Indonesia mulai 15 Agustus.
Saat premier film 'Bumi Manusia' di XXI Surabaya Town Square pada Jumat (09/08/2019) lalu para penonton memberikan standing applouse.
Suara tepuk tangan pun riuh memenuhi seisi theater.
Dan saking senangnya Hanung saat itu memeluk para pemain dengan bangga.
Kamu juga tak sabar untuk menontonnya? Tunggu tanggal 15 nanti, ya!
(*)
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |