Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna
Grid.ID - Di berbagai platform media sosial ramai akan kabar bahwa film Midsommar tereancam gagal tayang di Indonesia.
Film Midsommar besutan Ari Aster ini dikabarkan tak bisa tayang di Indonesia karena tak lulus sensor.
Sebelumnya nama Ari Aster terkenal berkat film horornya Hereditary, yang diterima di pasaran Indonesia.
Kabar ini tentu membuat kecewa para pecinta film horor.
Apalagi bagi mereka yang memiliki kesan khusus di film Hereditary.
Banyak yang menyayangkan keputusan tersebut, pasalnya Midsommer sendiri menawarkan hal berbeda dari film horor pada umumnya.
Baca Juga: Masuk Kriteria Pria Idaman, Barbie Kumalasari Lebih Pilih Kriss Hatta Ketimbang Galih Ginanjar
Jika film horor umumnya dikenal akan cahaya minim dan adegan jumpscare, maka tidak dengan Midsommer.
Belum ada putusan pasti mengenai penayangan film horor itu di Indonesia.
Memicu andrenalin adalah salah satu alasan seseorang menyukai film horor.
Baca Juga: Ria Ricis Dihujat Satu Indonesia Gara-gara Video Pamit, Oki Setiana Dewi: Jangan Terlalu Reaktif
Berbagai cerita seram, adegan jumpscare, dan adegan sadis membalut horor.
Bahkan saking sadisnya ada beberapa film horor yang tak boleh ditayangkan di layar lebar.
Penasaran film apa itu?
Berikut 5 film horor yang dilarang tayang karena terlalu mengerikan.
Sebenarnya di minggu pertama tayang, film ini diperkirakan bakal mampu menandingi kesuksesan A Nightmare on Elm Street.
Namun tak lama setelah rilis, izin penayangan dari film ini dicabut.
Film inipun dilarang tayang di bioskop.
Baca Juga: Jessica Iskandar dan Richard Kyle Siap Gelar Pernikahan di 2 Kota Sekaligus
Film ini dilarang tayang karena kritik para orangtua yang menganggap sosok Santa Claus pembunuh akan merusak imajinasi anak-anak.
Dari posternya saja kita sudah bisa membayangkan jika di dalam film ini kamu bakal disuguhi adegan-adegan sadis.
Dikarenakan kesadisannya film ini mendapat larangan tayang di Jerman, Perancis, Inggris dan beberapa negara lain.
FIlm ini bercerita tentang pembunuhan massal yang dilakukan oleh seorang pria bertopeng dengan gergaji listrik.
Baca Juga: Pernah jadi Figuran, Reza Rahadian Beberkan Bayaran Pertamakali Main Film
Seperti yang kita tahu film ini secara garis besar bercerita tentang permainan yang mempertaruhkan nyawa.
Sepanjang film kita akan disuguhi banyak adegan-adegan mengerikan dan juga menjijikan.
Salah satu seri yang berjudul Saw: The Final Chapter ini merupakan film seri ketujuh yang dibuat dalam versi 3D.
Baca Juga: Biasa Perankan Pria Antagonis, Baim Wong Jadi Pria 'Lembek' di Film Bebas
Di seri terakhir itu ada banyak adegan yang menampilkan banyak darah dan penyiksaan dari awal hingga akhir film.
Film horor ini bercerita tentang penemuan rekaman dokumentasi dari suku kanibal Hutan Amazon.
Ceritanya dasarnya sendiri cukup sederhana dimana kru dokumentasi itu pergi ke hutan dan melakukan pekerjaan mereka.
Namun mereka kemudian menemui masalah yang berujung dengan melayangnaya nyawa beberapa orang.
Baca Juga: Pemain Film Bumi Manusia dan Perburuan Disambut Tari Sparkling di Bandara Surabaya
Di dalam film, kita bakal melihat kebrutalan antara manusia dan hewan yang sangat nyata.
Saking terlihat nyatanya sang sutradara film, Ruggero Deodato sempat ditahan.
Dikarena tayangan yang kejam dan kekerasan terhadap hewan, film ini dilarang tayang di Italia, Australia, Irlandia, Inggris, Islandia, Norwegia dan beberapa negara lainnya.
Tentu bagi penggemar film, tak asing dengan judul ini kan?
Kemasyuran film ini membuat The Exorcist disebut sebagai film horor paling menyeramkan yang pernah ada.
The Exorcist berhasil memenangkan 2 piala Oscar dari 10 masuk kategori yang dinominasikan.
Film ini dilarang tayang karena ada adegan seksual yang melibatkan salib dan keagamaan di dalamnya.
Baca Juga: Pemain Film Bumi Manusia dan Perburuan Disambut Tari Sparkling di Bandara Surabaya
Hal itu dianggap enggak baik ditonton warga Inggris.
Sehingga di Inggris film ini dilarang, hingga 20 tahun berikutnya yakni tahun 1999 film ini baru boleh tayang.
(*)
Source | : | cewekbanget.com,jogja.tribunews.com |
Penulis | : | Ruhil Yumna |
Editor | : | Okki Margaretha |