Grid.ID - Campak adalah salah satu penyakit paling menular di dunia.
Orang yang terkena campak dapat berujung pada komplikasi yang serius, bahkan ada beberapa yang fatal.
Bagi kalian yang sudah mendapatkan vaksin ini, tubuh akan membentuk imunitas atas penyakit ini jadi sangat kecil kemungkinannya kamu akan terjangkit campak.
Tapi tetap saja, campak merupakan pembunuh anak-anak terbesar.
(BACA: Kenali Gejala Lupus, Penyakit Autoimun Berbahaya yang Sering Menyerang Wanita)
Di seluruh dunia, sekitar 430 anak-anak meninggal karena campak setiap harinya.
Bagaimana bisa terjangkit campak?
Penyakit ini menular lewat tetesan kecil air yang dikeluarkan dari bersin atau batuk orang yang terkena campak.
Dengan menghirup tetesan kecil itu, kamu bisa terjangkit.
Atau dengan menyentuh permukaan yang terdapat tetesan kecil itu lalu kamu menyentuh hidung atau mulutmu.
Campak biasa terjadi pada anak-anak dengan rentan usia 1-4 tahun.
Tapi orang yang belum pernah terkena campak atau yang belum vaksin juga bisa terjangkit.
(BACA: Awas! Bisa Menyerang Siapa Saja, Yuk Intip Gejala Penyakit yang Diderita Ruben Onsu)
Apa gejalanya?
Setelah beberapa hari, bintik-bintik merah akan mulai muncul, biasanya ada di belakang leher yang menjalar ke seluruh tubuh.
Penderita juga bisa terkena diare, muntah, dan sakit perut.
Komplikasi yang umum terjadi adalah infeksi pada mata serta radang tenggorokan.
Namun dapat juga berujung pada meningitis, pneumonia, bahkan dalam beberapa kasus ada yang meninggal.
Pengobatan
Sebenarnya tidak ada pengobatan spesifik atas penyakit ini.
Tapi sistem imun dalam tubuh lah yang dapat melawan penyakit ini dalam waktu beberapa minggu.
(BACA: Keuntungan Operasi Bariatrik Pada Remaja, Ternyata Bisa Turunkan Risiko Penyakit Ini)
Paracetamol atau ibuprofen bisa dikonsumsi untuk meredakan demam dan rasa sakit di tubuh.
Jangan lupa untuk banyak-banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.
Dan untuk anak-anak lebih baik jangan masuk sekolah selama 4 hari setelah bintik-bintik muncul.
Cara pencegahan
Cara yang paling efektif adalah dengan menerima vaksin MMR atau Measles, Mumps, and Rubella (campak, gondok, dan rubella).
Vaksin MMR pertama bisa diberikan pada anak yang masih berusia 13 bulan.
(BACA: Tips Sederhana Untuk Mencegah Terserang Penyakit Pneumonia Pada Anak)
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa konsultasi dengan dokter anak.
Mungkin para orangtua masih takut dengan rumor yang beredar bahwa anak-anak yang mendapatkan vaksin MMR bisa jadi autis.
Rumor ini telah membuat takut banyak orangtua bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
Namun menurut Mirror.co.uk, hingga kini belum ada bukti vaksin MMR itu berbahaya. (*)
Rezeki Fuji Mengalir Deras, Mantan Thariq Halilintar Bongkar Penghasilan Fantastisnya dari Eksklusif Instagram: Haters Masuk Ya Gapapa
Source | : | Mirror.co.uk |
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |