Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Sebuah kebakaran besar yang terjadi di rumah sakit di kota bagian timur Miryang, Korea Selatan, menewaskan sedikitnya 38 orang.
Korban terdiri dari 35 pasien, kebanyakan wanita lanjut usia dan tiga staf medis.
Kebakaran tersebut terjadi hanya sebulan setelah 29 orang tewas dalam sebuah kebakaran di sebuah pusat kebugaran di Jecheon, Korea Selatan.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran di rumah sakit.
(BACA : Dipenjara, Bebas, Sampai Dipenjara Lagi, Residivis Kambuhan Ini Berkali-kali Perkosa Wanita)
Dilansir Grid.ID dari The Star, kabel yang rusak diduga menyebabkan kebakaran rumah sakit di Korea Selatan ini.
Dalam kebakaran tersebut setidaknya 150 orang mengalami luka-luka.
Kemarahan publik memuncak atas bencana kebakaran terburuk di negara itu dalam satu dekade.
Pemeriksaan awal polisi di tempat kejadian menduga adanya cacat pada kabel di langit-langit lantai pertama.
Lantai tersebut dulunya merupakan dapur kantor rumah sakit.
(BACA : Ngeri! Tak Terasa Apa-apa, Ada Cacing Sepanjang 2.8 Meter di Perut Seorang Wanita)
"Tidak ada bekas luka bakar di lantai, tapi tanda api yang jelas menyebar ke bagian bawah dari atas," kata seorang pejabat pada pers.
Pernyataan tersebut disampaikan pada Sabtu (27/1/2018) malam.
"Semua kabel akan dikumpulkan dari langit-langit untuk analisis terperinci," kata pejabat tersebut.
Proses ini mungkin memakan waktu lebih dari dua minggu.
Rumah sakit tidak memiliki alat pemadam api karena tidak cukup besar untuk dipasang di bawah peraturan keselamatan setempat.
Sebuah upacara penghormatan dilakukan di sebuah gimnasium kota untuk para korban.
Dalam acara itu ada lebih dari 3.340 orang yang datang untuk memberi penghormatan pada hari Minggu, (28/1/2018) dini hari.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In mengunjungi acara penghormatan tersebut.
kehadiran Presiden Moon untuk menghibur kerabat yang berduka dan berjanji untuk memperbaiki peraturan keselamatan setelah memeriksa rumah sakit yang rusak tersebut.
"Saya merasa sangat hancur sehingga bencana seperti ini terus terjadi meski pemerintah telah berjanji berulang kali untuk membangun negara yang aman," kata Moon.
(BACA : Halangi Para Pengendara yang Akan Melintas, Emak-emak Nekat Lepas Celana di Tengah Jalan)
Tragedi tersebut telah mengguncang penduduk kota Miryang.
Beberapa spanduk hitam bertuliskan pesan berkabung tergantung di sepanjang jalan-jalan utama.
Kekurangan ruang di rumah pemakaman kota itu setelah bencana tersebut memaksa banyak kerabat untuk membawa mayat orang-orang terkasih mereka ke kota-kota terdekat.
Sedikitnya enam keluarga yang anggota keluarganya jadi korban belum menemukan rumah duka dua hari sejak kecelakaan tersebut.
Balai Kota Miryang mengatakan akan menyediakan tempat pada hari Senin, 29/1/2018.(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |