Grid.ID - Kabar duka tengah menyelimuti keluarga Djaiti, seorang ibu asal Surabaya, Jawa Timur.
Sosok ibu yang ditendang kepalanya oleh sang anak di Surabaya itu meninggal dunia di usia 60 tahun.
Sebelumnya, nama Djaiti sempat viral akibat video anak tendang kepala ibunya di Surabaya yang beredar luas di Facebook hingga Instagram.
Bagaimana tidak, dalam video tersebut, Djaiti hanya bisa pasrah saat mendapat tendangan bertubi-tubi di kepala dari anak bungsunya, AP (21).
Apalagi kabarnya anak durhaka itu tega menendang kepala ibunya hanya gara-gara tak diberi uang Rp 10 ribu.
Sempat menuai pro kontra di masyarakat, masalah ini akhirnya mendapat respons langsung dari Polsek Tegalsari, Surabaya.
Beruntung, semuanya dapat diselesaikan secara damai lantaran AP mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada sang ibu di hadapan polisi.
Namun malang tak dapat ditolak, berselang seminggu usai kejadian tersebut, sang ibu justru menghembuskan napas terakhir.
Kabar meninggalnya Djaiti diketahui dari postingan akun Facebook Humas Polrestabes Surabaya pada Selasa (27/8/2019) kemarin.
Bersama dengan potretnya yang tengah berpelukan dengan anak bungsunya, akun tersebut turut menuliskan sebuah kabar duka.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah meninggal dunia, ibu Rusmini. Ibu yang videonya viral karena ditendang kepalanya oleh putranya sendiri."
Baca Juga: Curhatan Idol Jepang Jadi Viral, Mengaku Dipukuli Pria Tak Dikenal Saat Liburan di Korea Selatan
"Barusan Humas Poltabes Surabaya telpon mas Syukur (anak nomor 1), benar bahwa ibunya meninggal dunia di RS Soewandi hari ini sekitar 14.00 WIB karena sakit komplikasi."
Lewat postingan yang sama, dikabarkan jenazah sang ibu disemayamkan di rumah sebelum akhirnya dimakamkan di TPU Ngagel pada Selasa (27/9/2019) malam.
"Jenazah sekarang di rumah dan rencananya akan dimakamkan di TPU Ngagel selesai sholat Isya," tulis akun tersebut.
Baca Juga: Viral, Siswa SMA Prabumulih Bully Adik Kelasnya, Kepala Sekolah: Video Itu untuk Lucu-lucuan Saja!
Kabar meninggalnya Djaiti kemudian dibenarkan oleh anak keduanya, Novi Dwi Cahyanty saat ditemui di rumah duka di Kedondong Kidul, Tegalsari, Surabaya pada Selasa (27/8/2019).
Melansir laman Surya.co.id, Novi mengaku ibunya meninggal akibat komplikasi penyakit jantung dan paru-paru yang diidapnya 26 tahun terakhir.
Baca Juga: Video Viral, Kelakuan Lucu Bocah 4 Tahun yang Menangis Panik Saat Kepalanya Terjepit di Pagar Mall
Sayangnya, sang ibu memilih menahan sakit yang dideritanya sejak tahun 1993 itu dan menolak untuk dioperasi.
"Mungkin kemarin sudah tidak kuat menahan, langsung dibawa ke rumah sakit. Seluruh biaya ditanggung Pemkot (Surabaya)," ungkapnya seperti dilansir Surya.co.id (27/8/2019).
Meski telah berusia senja, Djaiti rupanya tak ingin menyusahkan ketiga anaknya semasa hidup.
Baca Juga: Viral Video Anggota Pramuka Disuruh Tiarap dan Disiram Air Comberan, Warganet Geram!
Ia bahkan sehari-hari berjualan es teh mengingat suaminya telah berusia 70 tahun dan tak dapat lagi bekerja.
"Ibu bilang tidak ingin merepotkan anak-anaknya," tutur Novi kemudian.
Kini, Djaiti telah meninggal dunia dan Novi hanya bisa mengingat detik-detik terakhir sebelum kepergian sang ibunda tercinta.
Rupanya, Djaiti sempat menyampaikan pesan terakhir kepada anaknya selama dirawat di RSUD Soewandhie, Surabaya.
Tak banyak yang disampaikannya kepada Novi, melainkan hanya lima patah kata.
"Minta jaga adik sama bapak," pungkasnya.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Facebook,Surya.co.id |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |