Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Penyakit kanker adalah penyakit yang paling mematikan di Indonesia.
Dalam dua dasawarsa terakhir, menurut Union for International Cancer Control (UICC) sebanyak 21,7 juta orang terkena kanker secara langsung, sehingga upaya pencegahannya harus dilakukan secara bersama-sama, mengingat kanker dapat menyerang siapa saja.
Budaya Indonesia yg kental dengan budayanya membuat banyak mitos yang berkembang, termasuk mengenai mitos seputar kanker.
(Kate Middleton Donasikan Rambutnya Untuk Anak-anak Penderita Kanker, Simak Kisahnya di Sini yuk!)
Untuk itu, pengetahuan seputar kanker perlu banget diketahui.
Sebelum percaya pada mitos, lebih baik diperhatikan dulu kebenarannya, alih-alih ingin menjadi sehat, namun justru malah menjadi semakin buruk.
Untuk itu, inilah 3 mitos seputar kanker yang tidak benar, namun sampai saat ini masih dipercaya:
(Hati-Hati Pemakaian Pembalut yang Salah Bisa Sebabkan Kanker Serviks, Ini Kata Pakar!)
1. Mitos kanker disebabkan oleh manusia dan merupakan penyakit modern
Kanker bukanlah sekedar penyakit modern buatan manusia, namun telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Catatan medis di Mesir dan Yunani menemukan tanda-tanda kanker pada kerangka manusia dari 3000 tahun silam.
Meski gaya hidup, diet, dan polusi udara berdampak pada risiko terkena kanker, namun tidak dapat sepenuhnya disimpulkan kanker sebagai penyakit modern buatan manusia.
Banyak penyebab kanker datang dari alam, satu dari enam kanker yang mendunia disebabkan oleh berbagai virus dan bakteri.
(Berjuang Mengurangi Penderita Kanker Serviks, Ini yang Dilakukan Seorang Dokter di Malaysia)
2. Mitos Superfood dapat mengobati kanker
Buah beri, akar bit, brokoli, bawang putih, teh hijau, dan superfood lainnya dapat mencegah kanker itu tidak benar, namun, makanan tersebut dapat menjadi bagian dari kebiasaan pola makan dan hidup sehat dalam upaya mencegah kanker.
Penelitian sudah membuktikan bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu pertama menjaga berat badan yang ideal.
Kedua adalah olah raga teratur; dan ketiga mengikuti diet atau menu sehat.
Hal tersebut dapat menurunkan risiko terkena kanker hingga 35 persen (50 persen pada kanker tertentu).
Menghindari alkohol berlebihan serta tidak merokok menurunkan risiko lebih besar Iagi.
(Inilah yang Terjadi Pada Pasien Kanker yang Menolak Melakukan Kemoterapi)
3. Mitos Biopsi membuat tumor menjadi ganas
Banyak orang yang menolak pemeriksaan biopsi terhadap tumor yang diidapnya karena dikhawatirkan akan menjadi kanker atau akan menjad ganas.
Hal ini adalah mitos yang salah besar karena akan membuat pengobatan menjadi terlambat.
Ada dua hal yang perlu dimengerti di sini, pertama, sebuah benjolan yang jinak tidak akan menjadi ganas karena biopsy.
Tumor jinak akan tetap jinak, demikian pula sebaliknya.
Kedua, kanker tidak akan dapat diobati bila tidak diketahui jenisnya, hal ini juga berlaku pada pembedahan. (*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |