Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Pada tahun 2017 lalu, Google menghapus lebih dari 700 ribu aplikasi dari Google Play Store.
Sebanyak 99% aplikasi dengan konten yang tidak baik diidentifikasi dan ditolak sebelum ada yang bisa memasangnya.
Pengaman Google ini dirancang untuk mencegah aplikasi berbahaya yang dapat menjangkau pengguna Android.
Google juga menghapus lebih dari seperempat juta aplikasi peniru.
(BACA : Tak Begitu Populer, Ponsel Nokia Tahun 2012 Ini Jadi Incaran Kolektor dan Dihargai Lumayan Mahal loh)
Aplikasi berpotensi berbahaya (PHAs) merupakan aplikasi yang berupaya memasukkan informasi pribadi pengguna yang membahayakan pengguna Android.
Dan Google akan banyak berinvestasi dalam menjauhkan aplikasi sejenis ini dari Play Store.
Tahun lalu, Google menempatkan semua teknologi pemindaian dan deteksi malware di bawah payung Google Play Protect.
Sistem operasi Android secara otomatis akan melakukan pemindaian pada aplikasi yang terinstal.
Namun, aplikasi yang buruk kadang masih lolos dari pertahanan Google.
(BACA : Ponsel Generasi Penerus Sony Sudah Muncul Di FCC Nih, Ini Bocorannya)
Seperti pada bulan Agustus, Google menemukan dan mengeluarkan 30 aplikasi yang diam-diam menggunakan perangkat yang mereka pasang untuk melakukan serangan DDoS.
Dan awal bulan ini, Google menghapus sebanyak 60 game di Play Store yang beberapa di antaranya ditemukan tampilan iklan yang tidak seharusnya ditonton oleh anak-anak.
Ke depannya Google mengatakan akan terus meningkatkan metode dan pembelajaran mesinnya untuk melawan aktor jahat yang mencoba mengelabuhi konsumen dengan aplikasi yang melanggar kebijakannya.(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |