Laporan Reporter Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Seorang ratu adalah penguasa yang seharusnya dilindungi oleh rakyatnya sendiri.
Tentu saja ratu memiliki peran besar dalam tatanan negara dan kemudian dilindungi oleh bangsanya.
Namun karena aturan yang dibuatnya sendiri, seorang ratu harus mati di hadapan rakyatnya.
Dilansir Grid.ID melalui Situs Historyofroyalwomen, beginilah kisah Sunandha Kumariratana.
(BACA: 5 Budaya Hemat yang Bisa Kita Teladani dari Keluarga Ratu Elizabeth II)
Ia merupakan seorang Putri dari Raja Mogut (Rama IV) dan Ratu Sucharitakul (Rama V).
Kala itu mereka adalah seorang penguasa di Siam yang saat ini dikenal dengan Thailand.
Sunandha Kumariratana dikisahkan pernah memiliki seorang anak perempuan.
Bernama Kannabhorn Bejaratana dan dia hamil lagi saat tragedi menimpanya pada tanggal 31 Mei 1880.
(BACA: Aneh, Ratu Elizabeth II Nggak Pernah Konsumi 3 Makanan Ini, Kenapa Ya?)
Saat dia dan putrinya dalam perjalanan ke Istana dengan di kapal kerajaan.
Kapal yang ia naiki tiba-tiba saja terbalik dan ia pun tenggelam.
Namun,dalam sebuah aturan telah dibuat bahwa tidak ada siapapun yang boleh menyentuh seorang ratu.
Rakyat dan penjaganyapun hanya menonton dan menyaksikan kejadian itu, dan mereka tidak dapat membantunya.
(BACA: 4 Benda Unik yang Nggak Boleh Ketinggalan Saat Ratu Elizabeth Pergi Travelling)
Mereka dilarang menyentuh sang Ratu, walaupun sebenarnya mereka sebenarnya bisa menyelamatkan nyawanya.
Mereka bahkan diinstruksikan untuk tidak melakukan apa-apa oleh penjaga di kapal.
Akibatnya Sunandha Kumariratana tewas tenggelam di hadapan rakyatnya. (*)
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |