Akrab di telinga sebagai lembaga mencerdaskan anak bangsa, sekolah justru jadi ajang pertunjukkan kekerasan.
Yang umum terjadi, guru menyiksa peserta didik atau pertikaian di antara murid.
Tapi kasus kali ini tidak disangka-sangka.
Ternyata ada murid yang mampu dan tega tewaskan nyawa gurunya sendiri.
(Baca juga: Diledek Karena Istrinya Selingkuh, Seorang Petinju Dunia Siram Air ke Wajah Lawannya)
Kasus yang berujung maut ini terjadi pada kamis (1/2018) di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura.
Tidak dapat diselamatkan, sang guru, Ahmad Budi Cahyono, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Bikin sejumlah netizen bertanya-tanya, berikut sejumlah fakta terkait kasus guru yang meninggal setelah dipukul muridnya.
(Baca juga: Edan, Gunakan 'Tuyul', Pria Ini Raup Keuntungan Puluhan Juta Rupiah dengan Mudah)
1. Waktu Kejadian
Berdasarkan laporan pihak berwajib, perkara terjadi sekitar jam 1 siang pada sesi jam terakhir.
(Baca juga: Demi Pecahkan Rumus Togel, Pria Ini Habiskan 10 Tahun Tinggal di Kolong Jembatan)
2. Asal-Usul Pertikaian
Murid yang berinisial MH awalnya ogah mendengar materi yang disampaikan oleh Budi.
Bahkan, sikapnya menjadi-jadi dengan malah mengganggu teman-teman dengan mencoret-coret lukisan mereka.
Tentu Budi tidak tinggal diam dan menegur murid yang ternyata anak seorang kepala pasar.
Namun peringatan sang guru tidak dihiraukan MH.
Ia justru semakin bersemangat mengganggu.
(Baca juga: Anti Gaptek! Nenek 81 Tahun Ini Sukses Raih Gelar Sarjana E-Commerce loh)
3. Keributan Akhirnya Pecah
Akhirnya Budi mengambil sikap dengan mencoret pipi MH menggunakan cat warna.
Tapi MH tidak terima dan sontak melepaskan bogem mentah.
Keonaran ini segera dilerai oleh sejumlah murid dan guru lainnya.
(Baca juga: Kreatif Abis, Polisi di Korea Selatan Cover Video Klip Lagu Girl Band GFriend, Bikin Ngakak Guling-guling!)
4. Luka yang Tertinggal
Keduanya kemudian dibawa ke ruang guru untuk menjelaskan duduk persoalan.
Surya mendapatkan sebuah laporan yang membahas terkait kondisi Budi.
"Saat itu Kepsek tidak melihat adanya luka di tubuh dan wajah Pak Budi."
Jadi dipersilahkan, "Agar Pak Budi pulang duluan."
"Kemudian Kepsek mendapat kabar dari pihak keluarga bahwa sesampainya di rumah, Pak Budi istirahat karena mengeluh sakit pada lehernya."
"Selang beberapa saat, Pak Budi kesakita dan tidak sadarkan diri dan langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya."
5. Beredar Selentingan Rumor
Beredar selentingan rumor, sebuah informasi menyebutkan saat Budi dalam perjalanan pulang, diduga dicegat MH.
(Baca juga: Kunci Toilet Mall dari Dalam, Seorang Satpam Diduga Hendak Lecehkan Salah Satu Pengunjung Wanita)
6. Akhirnya Menghembuskan Nafas Terakhir
Budi secara mengejutkan akhir meninggal dunia jam 9.40 malam.
(Baca juga: Sakit Gigi, Seekor Harimau Datangi Rumah Penduduk Untuk Minta Bantuan)
7. Masih Berstatus Honorer
Ternyata, Budi merupakan guru yang masih berstatus honorer.
(Baca juga: 30 Tahun Berlalu, Deretan Model Playboy Ini Tetap Cantik Berpose Meski Sudah Nenek-nenek)
8. Mengajar Seni Rupa
Sang guru yang mengajar di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, mengajar mata pelajaran Seni Rupa di kelas 9 tentang seni lukis.
(Baca juga: Power Bank Meledak dan Terbakar di Kabin Pesawat, Penumpang Berhamburan ke Pintu Darurat)
10. Jadi Idola Para Siswa
Pak Guru muda ini dikenal jago bermain beberapa alat musik, termasuk biola, dan memiliki paras yang tampan.
"Dia guru idola para siswanya," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim), Saiful Rachman.
(Baca juga: Kesal Kekasih Tak Mau Pulang, Lelaki 'Giling' Kucing Kesayangan Pacar di Mesin Cuci)
11. Kasus Ini Harus Dituntaskan
Dalam cuitan di akun Twitter pribadi, Saiful Rachman bertekat akan menuntaskan kasus penganiayaan siswa kepada gurunya di SMA Tarjon, Sampang.
Baginya ini persoalan sangat serius dan harus ditindaklanjuti secara hukum.
Sang Kepala Dindik Jatim juga mencolek akun resmi Kemendikbud RI serta Pemprov Jatim di Twitter.(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |