Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Ajinugroho
Grid.ID - Burung Merak termasuk satwa yang dilindungi.
Bulu burung Merak yang cantik sering dijadikan hiasan pada berbagai produk kesenian.
Sah-sah saja bulu burung Merak dijadikan hiasan, namun tunggu saja bulunya rontok, jangan sampai membunuhnya.
Dilansir reporter Grid.ID dari Bastille Post yang merilis berita pada Kamis (1/2/2018), seorang penumpang United Airlines mendadak menjadi pusat perhatian di bandara New Jersey.
( BACA JUGA: Istri Zumi Zola Terima Aliran Dana Korupsi? Ini Pernyataan Pihak KPK! )
Ia membawa burung Meraknya yang dinamai Dexter untuk naik pesawat tujuan Los Angeles, Amerika Serikat.
Namun pihak maskapai menolak burung Merak tersebut naik ke pesawat mereka.
Hal ini lantaran burung itu dianggap terlalu berat dan akan membahayakan keselamatan penumpang lainnya.
Sedangkan pemilik burung merak tersebut yang berprofesi sebagai seorang fotografer bernama Ventiko, berujar bahwa ia telah membeli tiket untuknya dan Dexter.
( BACA JUGA: Kurang Waspada Dalam Bekerja, Pelayan Tewas Setelah Tubuhnya Terjepit di Lift )
Jadi ketika dipesawat burung Meraknya akan mendapat tempat duduk sendiri.
Ia merasa sedikit kecewa dengan pihak maskapai yang melarang hewan peliharaannya itu naik pesawat bersamanya.
Juru bicara United Airlines yang bermarkas di Chicago mengatakan bahwa burung Merak tersebut tidak memenuhi pedoman karena beberapa alasan, termasuk ukuran dan beratnya.
Juru bicara maskapai juga menambahkan bahwa pihaknya sudah menyampaikan pesan kepada Ventiko sebanyak tiga kali sebelum ia dan burung Meraknya tiba di bandara.
( BACA JUGA: 3 Cara Dapatkan Tiket Murah Untuk Travelling )
Dengan perasaan kecewa itu Ventiko dan burung Meraknya lantas tak jadi terbang ke Los Angeles.
Namun dalam Instagramnya, Ventiko akan mengatakan bahwa ada seorang teman yang mau mengantar mereka berdua ke Los Angeles.
(*)
Thariq Halilintar Bantah Isu Belum Move On dari Fuji Usai Kepo Postingan Aisar Khaled, Kini Klarifikasi
Source | : | Bastille Post |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |