Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Aji N
Grid.ID - Kantor Pengadilan ialah tempat di mana kekuasaan tertinggi dipegang oleh Hakim.
Dilansir reporter Grid.ID dari Dailymail yang merilis berita pada 1 Februari 2018, seorang remaja bernama Steven Bernard (18) asal Kanada, diadili atas kasus kejahatan ringan di pengadilan Maniwaki, Quebec, Kanada, pada hari Rabu yang lalu.
Namun sidang tak jadi digelar hari itu.
Menurut sepupunya, Christoper Lacaille, Bertrand meminta waktu sebelum sidang untuk pergi ke halaman.
Niatnya ia ingin merokok di sana.
(BACA : Tangkap Basah Suami Berselingkuh di Kamar Rumah, Istri Murka dan Hajar Orang Ketiga Habis-habisan)
Namun petugas polisi menolak permintaan Bertrand.
Saat itulah ia mengamuk dan menjadi agresif.
Situasi cepat memanas dan Lacaille mulai mengambil ponselnya untuk merekam saat-saat Bertrand beradu mulut dan fisik dengan para petugas polisi.
Remaja itu dengan cepat dikelilingi oleh setengah lusin polisi untuk menenangkannya.
Namun bukannya tenang, Bertrand malah semakin menjadi-jadi dan merebut tongkat milik salah satu polisi.
(BACA : Tak Berperasaan, Anak Berkebutuhan Khusus Dibully Murid Sekolah Lainnya Hingga Berdarah Darah)
Bersenjatakan tongkat itu, Bertrand memukul kepala seorang petugas polisi hingga ia terluka.
Para petugas lantas mendorong Bertrand masuk ke sebuah ruangan yang khusus digunakan oleh para terdakwa.
Ibunya, Julie Bertrand mengawasi dengan ngeri bahwa anaknya sedang mengamuk menyerang para petugas.
Tak mengindahkan peringatan, petugas polisi lantas mengambil pistol dan menembak kepala remaja itu tepat di depan mata ibunya.
Julie dan Lacaille mulai berteriak dan menangis histeris saat Bertrand terbaring berdarah di tanah akibat ditembak.
(BACA : Sering Terbangun di Tengah Malam, Mungkin 4 Hal Ini Jadi Salah Satu Penyebabnya)
Bertrand dilarikan ke rumah sakit di mana dia dilaporkan berada dalam kondisi stabil.
Syukur nyawa Bertrand masih bisa diselamatkan dan bisa pulih walapun membutuhkan waktu.
"Steven baik-baik saja," kata Lacaille.
"Dia tertembak dekat mata. Peluru telah menembus sampai ke leher, tapi tidak apa-apa. Dia akan sembuh. Terima kasih Tuhan,'' tambahnya.
Belum jelas bagaimana status hukum Bertrand akibat kejadian ini.
Namun tampaknya pihak berwenang akan menunggu Bertrand sembuh sebelum memulai lagi persidangan dan dengan dakwaan tambahan : membuat onar dan menyerang petugas.
(*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |