Grid.ID - Cheetah sejatinya merupakan hewan liar yang seharusnya hidup di alam bebas.
Namun kini Cheetah justru dijadikan barang komersil dan diperdagangkan secara ilegal untuk para orang kaya untuk menjadi hewan peliharaan.
Alasan orang kaya memelihara Cheetah ini juga miris karena sebagian besar hanya ingin pamer di media sosial.
Baca Juga: Tak Tahan Disiksa Oleh Suami, Wanita Ini Tega Penggal Kepala dan Potong Kemaluan Suaminya
Bukan rahasia lagi jika Cheetah adalah salah satu hewan favorit orang-orang jazirah arab.
Hewan-hewan ini mencapai proporsi epidemi ketika dikirim keluar dari Afrika ke Semenanjung Arab untuk diadopsi orang-orang kaya sebagai hewan peliharaan.
Menurut Cheetah Conservation Fund (CCF) ada kurang dari 7.500 cheetah yang tersisa di alam dengan 1.000 lainnya dimiliki oleh orang-orang Arab.
Hewan pelari cepat ini dibeli dan dijual dalam transaksi online secara ilegal.
CNN melaporkan bahwa banyak cheetah terancam di Afrika yang berakhir di rumah orang-orang Semenanjung Arab.
Rupanya bagi orang-orang kaya di Arab hewan ini hanya digunakan untuk status di postingan media sosial mereka.
Konon, itu untuk menunjukkan bahwa mereka kaya.
Namun di balik itu semua ada fakta tragis, di mana banyak Cheetah mati dalam perjalanan dari Somaliland, sementara lainnya hanya bertahan satu sampai dua tahun dipelihara.
Baca Juga: 3 Tanda Menstruasi Tidak Sehat yang Wajib Dipahami Wanita, Jangan Ragu Periksa ke Dokter!
Harganya juga beragam, menurut Ladbible hewan ini ditemukan dijual di online dengan harga sekitar 10.000 dolar AS (Rp142 juta) atau bahkan lebih.
Salah satu dokter hewan mengatakan, "mereka (cheetah) benar-benar dalam penahanan."
"Orang-orang memiliki cheetah sebagai hewan peliharaan hal itu menyebabkan spesies ini terancam punah," katanya.
Berbicara pada Middle East Eye, beberapa tahun lalu pemilik cheetah asal Kuwait, Shahad Al-Jaber mengatakan dia membeli hewan ini melalui jaringan terlarang.
Baca Juga: Tragedi Jonestown, Peristiwa Bunuh Diri Massal Menggunakan Sianida Hingga Tewaskan 912 Orang
Hewan ini diselundupkan dari Afrika pada April 2013 dan Februari 2014, sedikitnya pada saat itu mereka dijual seharga 3.000 dolar AS (Rp42 juta) atau lebih.
Dia mengatakan, "Mereka masih bayi, karena saya lebih suka bayi-bayi itu daripada anak-anak."
Jaber menjelaskan bahwa hewan eksotis ini merupakan simbol di Kuwait, dengan ikatan yang disebut 'wasta' istilah populer, yang digunakan di negara-negara Arab yang artinya pengaruh.
"Ini sangat penting di Kuwait, jika Anda mengenal seseorang memiliki posisi yang baik maka dia akan melindungi Anda."
Baca Juga: 6 Manfaat Dibalik Pahitnya Pare, Ampuh Kurangi Gula Darah Hingga Melawan Sel Kanker
Shukri Haji Ismail Bandare, menteri lingkungan hidup Somaliland, mengatakan hanya ada begitu banyak otoritas yang bisa dilakukan untuk menghentikan sumber perdagangan.
Dia mengatakan kepada CNN, "Kita harus menghentikan permintaan dari negara-negara Arab."
Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Uni Emirat Arab membantah ada cheetah di rumah-rumah pribadi negara itu dalam sebuah pernyataan kepada CNN. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Fakta Memilukan Cheetah, Dibeli Orang Kaya Seharga Rp142 Juta Hanya Untuk Hal Ini Hingga Jadi Terancam Punah
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |