Grid.ID - Tak jauh dari lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang terdapat batu besar yang konon tak bisa dipindah.
Keberadaan batu besar di dekat Tol Cipularang itu ternyata disebut memiliki kegunaan oleh petugas Jasa Marga.
Tak hanya petugas jasa marga, Mbah Mijan juga mengungkap sisi lain batu besar yang ada di dekat Tol Cipularang dan konon tak bisa dipindah.
Seperti yang diketahui, Tol Cipularang menjadi salah satu lokasi yang kerap menjadi titik kecelakaan maut.
Seperti halnya kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan pada (2/9/2019) lalu.
Lokasi kecelakaan yang mengakibatkan 9 orang tewas itu disebut-sebut kerap diganggu oleh makhluk mistis.
Tak hanya itu, daerah di dekat tol Cipularang juga dianggap sebagai gerbang gaib antara makhluk halus dan dunia manusia.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Mbah Mijan saat mendatangi lokasi kecelakaan di tol Cipularang beberapa waktu lalu.
Mbah Mijan yang saat itu ditemani petugas jasa marga lantas mengungkap kegunaan batu besar yang berada tak jauh dari Tol Cipularang.
Baca Juga: Kata-kata Terakhir yang Diucapkan Korban Tol Cipularang pada Orangtuanya Sebelum Hangus Terbakar
Banyak dikabarkan bahwa terdapat area black spot yang ada di Tol Cipularang.
Area black spot adalah area yang rentan terjadi kecelakaan, disebabkan oleh kontur jalan, human error, dan cuaca.
"Di lokasi black spot Cipularang menjadi titik lelah pengemudi.
Baca Juga: Ada CCTV di Lokasi Tabrakan Maut Tol Cipularang, Polisi dan Saksi Mata Justru Kecewa
Kemudian kontur jalannya turunan, tanjakan, dan dikombinasi dengan banyak tikungan," kata Kanitlaka Satlantas Polres Purwakarta, Iptu Asep Kusmana, saat diwawancarai Tribunnews.com pada 28 Juli 2019.
Lewat tayangan YouTube STARPRO Indonesia, Mbah Mijan mengungkap adanya gerbang gaib di dekat tol Cipularang, pada Kamis (5/9/2019).
"Ketika Mbah Mijan di KM 97, Mbah sudah mulai merasakan sambutan aura mistis khususnya disepanjang jalur sebelah kiri," terang Mbah Mijan.
Selain itu, Mbah Mijan juga mengatakan bahwa lokasi saat ia berdiri itu menjadi gerbang gaib dan ada makhluk penunggu, yaitu ular besar.
"Aura mistis yang mbah rasakan, di sini awal mula dari gerbang gaib yang mbah lihat. Keberadaan adanya ular raksasa yang melingkar di belakang pintu gerbang," imbuh Mbah Mijan.
Tak hanya mengungkap keberadaan gerbang gaib yang tak kasat mata, Mbah Mijan juga mendatangi batu besar yang ada di dekat lokasi kejadian kecelakaan.
Didampingi petugas jasa marga, Mbah Mijan melihat batu besar yang konon tak bisa dipindahkan itu.
Seorang petugas Jasa Marga bernama Agus itu mengungkap kegunaan dari batu besar yang ada di dekat pegunungan batu datar itu.
"Sebetulnya (batu besar) ini untuk penahan lereng, sebab kalau musim hujan biar tidak kena longsor," terang Agus, Petugas Jasa Marga.
Tak hanya itu, Agus juga mengatakan adanya mitos yang dipercaya warga sekitar bahwa batu tersebut tidak bisa dipindahkan.
"Dan di belakang saya ada batu yang konon katanya tidak bisa digeser. Ii termasuk wilayah Gunung Batu Datar yang ada di lokasi 91," imbuh Agus.
Pernyataan Agus tersebut tampak dibenarkan oleh Mbah Mijan.
Paranormal itu pun ikut mengungkapkan penglihatannya terhadap batu besar yang ada di dekat KM 91 Tol Cipularang.
"Kalau sepintas mbah lihat, batunya ini unik sekali," ucap Mbah Mijan.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap penerawangannya tentang batu besar tersebut.
"Kalau ini, sebelah kiri Mbah Mijan masih bisa kebongkar karena dalamnya nggak terlalu besar.
Tapi yang sebelah kanan, belakangnya Pak Agus persis bagian bawahnya besar sekali," terang Mbah Mijan.
Selain iitu, Mbah Mijan juga mengungkap fungsi dari batu besar tersebutyang sebagai penanda.
"Sebagai penanda bahwa ini adalah KM 91, bahwa ini punya memori sendiri. Inilah gunung batu datar," ucap Mbah Mijan.
Mbah Mijan pun mengimbau agar masyarakat yang melintasi area tersebut lebih berhati-hati saat berkendara.
"Buat pemirsa yang melintasi jalan ini harus lebih berhati-hati, lebih berdoa, lebih fokus, biar tidak terjadi human eror," pungkas Mbah Mijan. (*)
Source | : | YouTube,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |