Laporan Wartawan Grid.ID, Okki Margaretha
Grid.ID – Kalau kamu termasuk penikmat musik, kamu pasti sudah enggak asing dengan festival musik tahunan, Soundrenaline.
Nah, kalau sebelumnya Grid.ID sudah merangkum sejarah perjalanan Soundrenaline sejak kelahirannya di tahun 2002 sampai tahun 2008, sekarang waktunya kamu simak lanjutannya nih.
Menjelang dekade kedua hajatan besar ini, Soundrenaline ternyata pernah dikabarkan akan berakhir karena mengalami kebuntuan.
Terlebih, ada juga yang menilai jika Soundrenaline kerap menampilkan headliner yang itu-itu saja.
So, gimana sih kebenarannya?
Simak lanjutan rangkuman cerita perjalanan Soundrenaline di bawah ini yuk!
A Mild Live Soundrenaline 2009: Lead The Beat
Sempat ada kabar kurang sedap saat A Mild Live Soundrenaline 2009 akan digelar tahun ini, yakni gelaran musik besar ini akan berakhir.
Tak sedikit para penikmat musik, tak terkecuali mantan jurnalis dan youtuber Soleh Mahmud, menyebutkan kalau hajatan besar penikmat musik ini sudah mengalami kebuntuan alias stagnan.
Apalagi, penampil yang ada di atas panggung dinilai monoton dan itu-itu saja. Namun, sepertinya penyelenggara langsung menangkis anggapan itu.
Dengan mengangkat teman besar Lead The Beat, penyelenggara mau membuktikan kalau Soundrenaline masih menjadi satu-satunya oase para penikmat musik Tanah Air.
Penyelenggara membuktikan hal itu dengan menggaet SID (Superman Is Dead) band punk asal Bali yang saat itu namaya sedang berkibar karena memenangkan ajang A Mild Live Wanted 2009: We Spot Youth Talent.
Saat itu, penyelenggara juga berniat memberikan warna baru dalam panggung Soundrenaline, yaitu dengan menghadirkan Inul Daratista sebagai perwakilan dari genre dangdut, sayangnya, hal itu batal terwujud.
Di tahun 2009 silam, Soundrenaline diselenggarakan di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Denpasar, Bali.
Soundrenaline 2010 Pamit Sebentar!
Sejak tahun 2002, Soundrenaline menjadi satu-satunya pagelaran musik berskala besar yang langgeng dan berumur panjang.
Buktinya, sampai tahun 2009, Soundrenaline masih lanjut digelar dengan berbagai musisi Tanah Air dan mancanegara.
Tahun 2010, sepertinya dirasa sebagai waktu yang tepat bagi hajatan besar ini untuk hibernasi agar bisa memberikan sesuatu yang lebih baik lagi untuk penikmat musik.
Entah kebetulan atau tidak, di tahun sebelumnya, Soundrenaline memang sempat disebut-sebut akan berakhir.
Nyatanya, Soundrenaline hanya pamit absen sebentar, untuk nantinya kembali lagi.
Sebab, suka tak suka, harus diakui, sampai dengan tahun 2010 lalu, belum ada event berskala besar yang dapat menyaingi Soundrenaline.
Soundrenaline 2011: Make Yourself Heard
Setelah absen di tahun 2010, Soundrenaline kembali digelar dengan sajian baru yang diharap bisa menarik para Go Ahead People (penikmat Soundrenaline) untuk datang.
Mengusung tema Make Yourself Heard, penyelenggara berharap agar para pendukung Soundrenaline, baik musisi atau penikmat musik, bisa saling menginspirasi satu sama lain.
Jika sebelumnya, Soundrenaline melakukan lawatan setidaknya ke lima kota, kali ini hanya ke Lapangan Labersa, Pekanbaru, Riau (25 Juni 2011) saja.
Selayaknya sebuah festival besar, Soundrenaline 2011 memiliki tiga panggung utama; A Stage, Go A Head Stage dan Intimate Stage dengan headliner yang sudah menjadi langgananan Soundrenaline di tahun-tahun sebelumnya; Slank, GIGI, Naif.
Satu hal yang berbeda, di tahun 2011 ini penyelenggara memiliki Go A Head Community Area untuk para pelaku seni lainnya di luar industri musik, seperti fotografi dan grafis.
Soundrenaline 2012: Rhythm Revival
Setelah dinilai sempat meredup, Soundrenaline kembali menancapkan tajinya dan mambuktikan diri sebagai satu-satunya festival musik lintas genre yang berumur panjang.
Tahun ini, Soundrenaline tak mengundang musisi internasional, melainkan hanya menampilkan sederet musisi yang sudah langganan berjingkrak di panggung raksasa Soundrenaline.
Soundrenaline tahun 2012 digelar di lima kota besar; Makassar, Medan, Surabaya, Palembang, dan Tangerang.
Ada catatan buruk ketika Soundrenaline 2012 digelar, yaitu batalnya band Slank untuk menjadi headliner di kota Tangerang.
Slank tak mendapatkan izin untuk menggung oleh pihak kepolisian setempat karena dinilai konser band yang bermarkas di Potlot itu akan memancing kerusuhan.
Di balik catatan buruk, ada band KOTAK yang berhasil menorehkan prestasi dalam ajang tahunan ini.
Band yang digawangi Tantri, Cella dan Chua itu berhasil terpilih sebagai penampil terbaik dan berhasil merealisasikan tema besar Soundrenaline tahun 2012: Rhythm Revival.
Sebelum KOTAK tampil, mereka sempat menampilkan video band legenda Indonesia, Koes Plus dan God Bless.
Suguhan itu dianggap panitia bisa mewakili tema Rhythm Revival yang dianggap bisa membangkitkan gairah musik Indonesia.
Soundrenaline 2013: A Journey of Rock Harmony
Hajatan besar musik Indonesia, Soundrenaline, sudah memulai awal dekade kedua perjalanan mereka.
Kali ini, penyelenggara mengangkat tema A Journey of Rock Harmony yang bermaksud menyatukan para musisi papan atas Indonesia yang pernah bergabung dalam sebuah band besar yang sama.
Ajang reuni dan kolaborasi para musisi ini disambut baik oleh para pelaku seni.
Betapa tidak, mereka yang pernah bernaung dalam sebuah band yang sama, akhirnya bisa kembali tampil dalam sebuah panggung besar seperti Soundrenaline.
Sebut saja band GIGI yang tampil bersama mantan gitaris mereka Aria Baron, lalu ada Dewa 19 yang bernostalgia dengan vokalis mereka, Ari Lasso, dan ada Potlot Jamming yang melibatkan Slank dan BIP.
Perayaan Soundrenaline 2013 ini dimulai dengan rangkaian Road To Soundrenaline yang diselenggarakan di empat kota besar di Indonesia, di antaranya Bandung, Padang, Banjarmasin dan Bali.
Soundrenaline 2014: Voice of Choice
Tak seperti beberapa tahun sebelumnya, tahun 2014 ini, Soundrenaline hanya menggelar lawatannya di dua kota, Surabaya dan Medan.
Penyelenggara beralasan, di dua kota itu, penampil yang akan manggung di Soundrenaline, memiliki massa berjumlah besar.
Penyelenggaraan Soundrenaline dengan tema Voice of Choice ini juga terasa agak hambar karena tak ada pre-event “Road To Soundrenaline” yang biasanya digelar di beberapa kota layaknya orkes panggung keliling.
Meski cuma digelar di dua kota di Indonesia, namun Soundrenaline 2014 mengusung konsep baru dengan sistem pemilihan suara.
Para Go A Head People alias penikmat Soundrenaline diminta untuk mengunjungi situs GoAheadPeople.com untuk memilih.
Mereka diminta untuk memilih satu dari tiga album milik lima band yang terdaftar, yaitu GIGI, Slank, J-Rocks, Andra and The Backbone dan /rif.
Nah, untuk album yang mendapatkan vote terbanyak, akan dibawakan secara utuh oleh si empunya.
Soundrenaline 2014 sekurang-kurangnya menampilkan 20 musisi seperti Koil, Deadsquad, Burgerkill, The S.I.G.I.T, Jamrud, Pas Band, Seringai, Shaggydog, Sheila On 7, Kotak, dan Dewa 19.
Soundrenaline 2015: Change The Ordinary
Festival musik multi-genre, itulah yang menjadi gambaran hajatan besar Soundrenaline yang ke-13 di tahun 2015.
Mengusung tema besar Change The Ordinary, perwakilan penyelenggara KILAU Indonesia, membuktikan kalau tak cuma musik rock yang mendapatkan animo besar dari masyarakat.
Terbukti, dalam gelaran tahun ini, penyelenggara mencatat sekitar 80 ribu penonton memadati Garuda Wisnu Kencana, Bali, sebagai lokasi dihelatnya Soundrenaline 2015.
Tak cuma musisi lokal yang sudah langganan menjadi headliner seperti Slank, GIGI, Naif, /rif atau Dewa 19, penyelenggara juga mengajak pelaku seni dari genre berbeda.
Sebut saja Andien Aisyah, Mocca, White Shoes & The Couples Company (WSATCC), Dialog Dini Hari dan artis pendatang baru saat itu, Tulus.
Tahun ini, Kilau Indonesia menyajikan satu band impor dari Australia, yaitu Wolfmother.
Selain panggung berukuran raksasa, Soundrenaline kali ini juga menyajikan beberapa booth dan area market place. Benar-benar Change The Ordinary!
Soundrenaline 2016: Louder Than Ever
Tahun 2015 lalu, Soundrenaline dipadati oleh 80 pengunjung ketika digelar selama dua hari di Garuda Wisnu Kencana, Bali.
Jumlah itu menjadi salah satu jaminan mutu, memanasnya kembali hajatan besar Soundrenaline yang sempat meredup di akhir 2009 lalu.
Tak seperti biasanya, Soundrenaline tak menampilkan dua jagoan panggung mereka, Slank dan Iwan Fals yang sudah menjadi langganan festival ini sejak 10 tahun silam.
Meski tak ada mereka, buktinya, KILAU Indonesia mencatat jika Soundrenaline 2016 ini pecah rekor dengan pengunjung sebanyak 100 ribu pengunjung!
Banyak hal baru pada helatan Soundrenaline tahun ini, selain tak ada musisi senior Slank dan Iwan Fals.
Penyelenggara menjawab tantangan untuk memberikan porsi lebih kepada para musisi indipenden untuk menjajal panasnya panggung Soundrenaline.
Line up musisi sidestream saat itu sebut saja Efek Rumah Kaca (ERK), Kelompok Penerbang Rocket (KPR), Goodninght Electric, The Upstairs, Scaller, Endank Soekamti, Navicula, Lolot, Suicidal Sinatra dan band asal Bali, The Hydrant, Neonomora, Kimokal, Barasuara dan kolaborasi DDHEAR.
Soundrenaline 2017: United We Loud
Soundrenaline 2017 kembali digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali seperti dua tahun sebelumnya, selama dua hari 9-10 September 2017.
Tahun ini, penyelenggara mengimpor empat sekaligus musisi internasional; JET, trio MEW, Dashboard Confessional dan CULTS.
Mengekor konsep di tahun sebelumnya yang dinilai sukses mendatangkan 100 ribu penonton, tahun ini penyelenggara juga memberikan porsi lebih banyak kepada musisi independen.
Mirip dengan Soundrenaline tahun 2008 silam, dimana penyelenggara menyediakan camping ground, tahun ini, hal itu diulang kembali.
Penyelenggara menyediakan paket menginap selama tiga hari di GWK, Bali seharga Rp 1,5 juta.
Mereka yang mau merogoh kocek jutaan Rupiah itu akan diberi berbegai fasilitas selama acara, termasuk akses untuk meet and greet!
Soundrenaline 2018: The Soul of Expression
Bergantinya logo di tahun ini, menjadi tanda ada perubahan besar di tubuh Soundrenaline yang sudah hidup sejak tahun 2002 silam dengan logo yang sudah melekat.
Dengan mengusung tema besar The Soul of Expression, penyelenggara kini dipegang oleh Level 7 yang berkolaborasi dengan MMK Production.
Meski helatan tahunan ini masih digelar di GWK, Bali, penyelenggara menjanjikan banyak hal yang berbeda, salah satunya keterlibatan music currator untuk pertama kalinya.
Soundrenaline 2018 menjajal hal baru, dimana tak hanya menampilkan serangkaian musisi Tanah Air, melainkan pelaku seni di luar industri musik.
Penyelenggara menyediakan area kreator yang bisa menampung para kreator seni.
Tahun ini pula, Soundrenaline digadang-gadang akan menjadi festival musik terbesar di Asia Tenggara, dan diharap bisa menjadi tujuan wisatawan mancanegara.
Oh ya, pengunjung Soundrenaline juga masih bisa menikmati suasana tidur di dalam tenda, sama seperti Soundrenaline tahun sebelumnya.
Jadi nantinya, pengunjung tak perlu keluar dari area GWK dan bisa menikmati suasana pagelaran Soundrenaline selama 24 jam penuh!
Tahun ini, band nu metal yang naik daun era tahun 2000-an, Wes Borlan cs dari Limp Bizkit, berhasil menunaikan tugasnya menjadi headliner.
Soundrenaline 2019: The Spirit of All Time
Soundrenaline memasuki usia ke-17 sejak pertama kali lahir di tahun 2002 silam.
Masih di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, ajang musik tahunan yang disebut terbesar se-Asia Tenggara ini mengumpulkan para seniman lintas genre.
Tak cuma musisi, Soundrenaline tahun ini juga akan menjadi wadah bagi para seniman di luar jalur musik.
Keterlibatan beberapa kurator musik dan art director akan membuat kemasan Soundrenaline semakin ciamik.
Tahun ini, Soundrenaline kedatangan satu tamu internasional dari Inggris, band yang dikomandoi oleh Brett Anderson, Suede.
Jadi, sudah siap untuk jadi saksi sejarah tumbuhnya Soundrenaline? (*)
(HABIS)
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |