Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Aji N
Grid.ID - Wanita bernama Aasma Rani, seorang mahasiswi kedokteran Pakistan, harus mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
Ia dibunuh dengan cara ditembak dengan pistol.
Dilansir reporter Grid.ID dari Bastille Post yang merilis berita pada Minggu (4/2/18) awal kejadian terjadi pada sore hari tanggal 27 Januari 2018, Rani bersama saudaranya sedang berada di jalanan Kota Kohat, Mujahid, Pakistan.
Tiba-tiba saja ia ditembak dengan pistol oleh orang sebanyak 3 kali.
Rani yang dalam keadaan kritis segera dilarikan ke rumah sakit.
(NAMA : Mengenal Salah Satu Hukum Mengerikan dalam Keluarga Kaum Romawi Kuno)
Namun meninggal ke esokan harinya.
Saat sakaratul maut menjemput, dengan sisa-sisa tenaga Rani membisikkan nama pelaku yang menembak dirinya.
Dalam suaranya yang lirih ia menyebut nama Mujahidullah Afridi.
Setelahnya ia meninggal.
Kelurga lantas mengenali siapa orang itu.
(NAMA : Misteri Penemuan Mayat Dalam Mobil di Obyek Wisata Dieng, 3 Hari Baru Terpecahkan)
Ia adalah seorang pria yang melamar Rani sebelumnya dan ditolak oleh Rani.
Polisi lantas melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan ini.
Namun masalah ini menjadi pelik lantaran Mujahidullah Afridi berasal dari keluarga politik setempat, pamannya ialah presiden partai politik Tehreek-e-Insaf, Imran Khan Niazi.
Benar saja, sekarang Mujahidullah Afridi sudah berhasil kabur keluar negeri setelah melakukan pembunuhan tersebut.
Polisi Pakistan masih melacaknya dan dilaporkan ia lolos ke Arab Saudi.
(*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |