"Dia bangun dan langsung buka oksigen, dia cari anak kembarnya bilang Angkri di mana? Tapi kami hanya lihat, tidak jawab juga," katanya saat mendampingi Dewi Regina Ano.
Pertanyaan itu kembali terulang saat Dewi Regina Ano kembali menanyakan anak kembarnya sekitar pukul 14.30 WIB.
"Dia tadi sudah bisa berdiri sendiri ke kamar mandi. Dia tanya lagi anak kembarnya di mana," kata Rosalina lagi.
Bukan hanya perasaan yang hancur karena kehilangan 2 buah hatinya dalam waktu bersamaan, keadaan Dewi Regina Ano juga tak kalah memprihatinkan.
Saat ditanya keadaan sang keponakan, Rosalina menjelaskan korban mengalami luka pada leher tepat di bawah tenggorokan sedalam 3 cm dan luka di perut sedalam 6 cm.
"Saya tidak tahu berapa jahitan, karena tadi tidak buka untuk lihat," tandasnya.
Saat ini penyebab kematian balita kembar asal Kupang, Angga Masus dan Angkri Masus tengah ditangani pihak Polres Kupang Kota.
Mengutip Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Bobby Jacob Mooynafi menyatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif kepada sejumlah saksi.
Selain mengamankan barang bukti berupa dua parang, pisau, dan pakaian berlumur darah, polisi juga masih menunggu hasil otopsi sebelum memutuskan apakah ini kasus bunuh ataukah murni penyerangan.
"Tentang bunuh diri masih asumsi. Yang pasti, jam sembilan pagi ini akan dilakukan otopsi," ujarnya seperti dilansir Kompas.com, Jumat (6/9/2019). (*)
Baca Juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Serang, Ayah Tewas Ditusuk, Ibu Kritis, dan Balita Meninggal Tanpa Luka
3 Shio yang Hobinya Makan Telur, Setiap Makanan Berbahan Telur Auto Disikat Habis-habisan
Source | : | Kompas.com,Pos Kupang |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |