Grid.ID - Nasib nahas dialami seorang oleh dua orang kakak adik yang tewas dikeroyok.
Adalah AS (48) dan WS (46), dua kakak beradik yang tewas dikeroyok usai menonton acara dangdutan.
Mengutip laman Tribunnews.com, AS dan WS awalnya menonton acara dangdutan yang diadakan di wilayah Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Minggu (8/9/2019).
Salah seorang keluarga kedua korban menceritakan kronolgi awal sebelum keduanya tewas dikeroyok.
Deston (33), adik ipar AS menceritakan awalnya WS berkunjung ke salah satu rumah saudaranya yang menggelar acara dangdutan.
"Di sana ada acara dangdutan sepertinya perayaan 17-an pada hari (Sabtu malam Minggu. Kemudian dia dikeroyok," kata Deston seperti yang Grid.ID kutip dari Tribunnews.com.
Lanjut ia menceritakan, AS yang tak terima adiknya dikeroyok ikut pergi ke lokasi kejadian uantuk menolong adiknya.
Setibanya di sana, AS pun ikut dikeroyok dan dibawa ke rumah sakit terdekat sebelum tewas.
Deston sendiri tidak mengetahui dengan jelas hal apa yang melatarbelakangi pengeroyokan tersebut.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, pihak kepolisian pun telah mendalami kasus pengeroyokan ini. Disebutkan ada 8 orang pelaku yang terlibat dalam insiden pengeroyokan ini.
Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana menyebut, kedua korban dan para pelaku sama-sama menyaksikan acara dangdut sebelum pengeroyokan itu terjadi.
"Jadi berawal dari kegiatan dangdutan, ya biasalah kalau dangdutan, joget, mungkin adanya senggolan antara pengunjung, kemudian saling tunjuk," ucap Eka seperti yang Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan, kedua korban kemudian berpapasan dengan para pelaku yang tengah nongkrong sekitar pukul 03.00 dini hari.
Kedua korban bersama teman-temannya menunjuk-nunjuk para pelaku.
"Kedua korban kembali ke rumahnya, pada saat kembali, dia sempat melihat orang-orang tadi kumpul di situ. Jadi sempat nunjuk, 'tuh dia yang pukul saya'," jelas Eka.
Akhirnya dari aksi saling tunjuk menunjuk itulah perkelahian pun tak terhindarkan.
Baca Juga: Kekasihnya Tewas Gantung Diri di Kamar kos, Gadis Ini Teringat Perilaku Pacarnya: Sering Murung
Para pelaku yang tak terima, langsung menghampiri dan menyerang korban.
Eka menjelaskan tidak ada dendam lama, murni karena acara dangdutan.
"Akhirnya terjadilah perkelahian ini, perkelahian ini diakibatkan karena kegiatan dangdutan kemarin. Tidak ada motif seperti dendam lama," kata Eka.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi menemukan beberapa barang bukti di lokasi.
Barang bukti tersebut diantaranya ada balok kayu hingga batu hebel yang diduga sebagai benda untuk mengeroyok korban. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |