Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Perkelahian antara seorang pemuda dengan polisi menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.
Zaenal Abidin (29) asal Desa Paok Motong, Lombok Timur tewas usai diduga terlibat perkelahian dengan oknum polisi Satlantas Polres Lombok Timur.
Melansir dari Kompas.com Senin (9/9/2019), Zaenal sebelumnya mengamuk dan menyerang petugas karena masalah motornya yang ditilang.
Berdasarkan penuturan pihak kepolisian, kejadian bermula saat seorang pengendara sepeda motor Vario berwarna putih terlihat berjalan melawan arus.
Pada saat itu memang tengah dilakukan operasi patuh dan menjaring pengendara yang tidak taat aturan.
Pengendara itu juga diketahui tidak mengenakan helm keselamatan ketika berkendara.
Menurut laporan, pengendara motor Vario tersebut ialah Zaenal.
Saat peristiwa itu terjadi, ada dua anggota Satlantas, Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husaen yeng sedang piket dan menjaga barang bukti hasil dari operasi patuh yang menjaring motor milik Zaenal.
Namun tiba-tiba Zeanal datang ke kantor polisi dengan marah-marah ketika menanyakan keberadaan motornya yang ditahan.
Baca Juga: Akal Bulus Pengendara Motor yang Ogah Ditilang Polisi, Jatuh dari Motor Lalu Pura-pura Pingsan
Hal itu lantas memicu percekcokan antara dirinya dengan polisi yang sedang berjaga.
Melansir dari Tribun Mataram Senin (9/9/2019), Zaenal terlibat percekcokan pertama kali dengan Aipda I Wayan Merta Subagia yang kemudian berusaha ditenangkan oleh Bripka Nuzul.
Zaenal bahkan terlihat semakin emosi dan melakukan perlawanan hingga adu jotos tak bisa dihindari.
Baca Juga: Habis Ngamuk di Jalan, Pemuda yang Rusak Motor Pacarnya Sendiri Usai Ditilang Polisi Kini Bakar STNK
Kedua anggota polisi itu melakukan pembelaan diri, dan menyebabkan Zaenal terjatuh dan menabrak pot bunga di lapangan apel Satlantas.
Akibat serangan dari Zaenal, Bripka Nuzul juga mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Setelahnya, Zaenal dilumpuhkan dan diserahkan ke SPKT Polres Lotim.
Baca Juga: Dikira Mobil Betulan, Patung Mobil dari Salju Ini Sampai Ditilang oleh Polisi
Saat dilakukan pemeriksaan, Zaenal tiba-tiba tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke RSUD Selong.
Namun nahas, nyawa Zaenal tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Ayah Zaenal, Sahabudin kemudian diberitahu perihal keadaan sang anak, dan bergegas ke rumah sakit usai menunaikan solat Jumat.
Saat tiba di rumah sakit, Sahabudin terkejut melihat kondisi anakanya babak belur dengan luka di bagian wajah, leher dan kaki.
"Dalam hati saya menyebutkan, lebih baik saya lihat Zaenal masuk penajara 10 tahun, daripada dipukul dan mati," kata Sahabudin dikutip dari Kompas.
Sahabudin mengaku dirinya tak tega membayangkan rupa anaknya saat dipukuli.
Baca Juga: Viral Video Bocah Ditilang Karena Tidak Pakai Helm, Menangis karena Takut Dipenjara
"Tidak bisa saya bayangkan bagaimana rupa anak saya itu saat dipukul. Dipenjara 10 tahun tidak apa-apa," ucap Sahabudin sembari menghela napas panjang.
Sementara itu, pihak kepolisian sudah melakukan musyawarah dan itikad baik dengan keluarga Zaenal.
Mereka juga membiayai pengobatan saat Zaenal di rumah sakit dan akan menanggung semua biaya pemakaman Zaenal.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Mataram |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |