Grid.ID - Delay alias penundaan keberangkatan pesawat seringkali membuat penumpang kesal.
Berbagai faktor menjadi penyebab terjadinya delay.
Satu di antaranya pada jam padat penerbangan seperti saat musim mudik atau faktor non teknis operasional.
"Masalah ketepatan waktu penerbangan memang bukan domain maskapai saja. Ada pihak lain yang berperan seperti cuaca, kelaikan teknis, bandar udara, pengelola navigasi, groundhandling dan bahkan penumpang pesawat,” kata Agus dalam keterangan tertulis yang dikutip Grid.ID dari KompasTravel.
(7 Fakta Zumi Zola, Mulai Dari Foto Syur Dengan Wanita Istri Orang Hingga Batalkan Menikah)
Menurut Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selama tahun 2017, ada sekitar 6,43% atau sebanyak 53.250 penerbangan yang penerbangannya mengalami delay karena faktor teknis operasional.
Faktor ini erat kaitannya terkait dengan operasional bandara udara.
Selain itu, ada sekitar 1,43% atau sebanyak 11.879 penerbangan yang terlambat dan batal karena faktor cuaca.
Lalu sekitar 1,68% atau sebanyak 13.931 penerbangan disebabkan oleh faktor lain.
(Pengakuan Sopir Pribadi Pengacara Hotman Paris Hutapea, Ungkap Rahasia Perlakuan Majikannya )
Di tahun 2017, Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) mencatat adanya keterlambatan penerbangan atau delay pada penerbangan domestik Indonesia mencapai 159.153 penerbangan atau sekitar 19,21 persen dari total 828.609 penerbangan domestik.
Sementara untuk pembatalan penerbangan atau cancel mencapai 5.432 penerbangan atau 0,66 persen dari total penerbangan domestik.
Di antara maskapai Indonesia yang ada, NAM Air adalah maskapai dengan tingkat ketelambatan yang kecil.
Menurut Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, NAM Air memilki ketepatan waktu terbang atau on time performance (OTP) sebesar 92,62% dengan jumlah penerbangan tepat waktu sebanyak 29.832 penerbangan.
(Akhirnya Bertemu Nenek Penebang Pohon, Tak Disangka Alexandra Gottardo Mendapat Kado Istimewa)
Di urutan selanjutnya, Sriwijaya Air yang memilki OTP 88,69% dan diikuti maskapai Batik Air dengan OTP 88,66%.
Garuda Indonesia menempati posisi keempat dengan OTP sebesar 88,53% dan diikuti maskapai Citilink dengan ketepatan waktu 88,33%.
Angka-angka OTP tersebut tercatat cukup tinggi dan telah memenuhi target minimum yang telah direncakan bersama.
Akan tetapi, untuk maskapai Garuda Indonesia, posisi sebagai maskapai paling tepat waktu pun harus tergeser, karena sempat ada gangguan schedulling crew beberapa waktu lalu. (*)
(Keduanya Jadi "Buronan", Nikita Mirzani Akhirnya Pamerkan Sosok Wajah Pacarnya)