Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Perempuan diketahui lebih beresiko terbunuh oleh pasangannya setelah berpisah.
Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria juga beresiko tewas pada situasi tertentu.
Dalam urusan bunuh-membunuh, perempuan ternyata punya alasan yang berbeda dibanding dengan kaum adam.
Dikutip wartawan Grid.ID dari ABC News, tercatat ada 479 insiden pembunuhan di Australia antara tahun 2010 dan 2012.
(Baca juga: Videonya Viral, Terungkap Penyebab Siswa SMP yang Tantang Gurunya Duel)
Dari 532 pelaku yang diindentifikasi dari kasus tersebut, tercatat 453 pelaku di dominasi pria dan sisanya, 79 pelaku, berasal dari kaum hawa.
Perbandingannya antara 85 persen dan 15 persen.
Ketidakseimbangan pelaku pembunuhan berdasarkan jenis kelamin ternyata menyingkap motif tersendiri.
Sebuah penelitian baru-baru ini menyelidiki 149 motif pembunuhan di Australia.
(Baca juga: Di Balik Foto Hitam Putih Ini Ternyata Tersimpan Sebuah Kisah Pilu Tentang Kemanusiaan)
Secara khusus, penelitian ini akan berfokus untuk membahas karakteristik pelaku dan korban.
Sedikitnya, ada 7 motif pembunuhan.
Tujuh di antaranya meliputi balas dendam, kecemburuan, adrenalin, cinta, keuntungan yang didapat, kebencian, dan untuk menyembunyikan kejahatan yang sebelumnya dilakukan.
Merujuk dari 7 motif di atas, jadi apa bedanya antara pembunuh dari pihak pria dan perempuan?
(Baca juga: VIDEO : Longsor di Jalan Ciawi, Bogor Membuat Pohon Menghadang Para Pengendara)
Dalam sejumlah kasus yang diselidiki, perempuan paling sering membunuh untuk mendapatkan keuntungan atau berlandaskan apa yang dinamakan cinta.
Calon korban biasanya adalah orang terdekat mereka.
Pertama, perempuan membunuh demi keuntungan pribadi, seperti uang atau bisnis.
Dalam motivasi seperti ini, pembunuhan dilakukan untuk mendapatkan asuransi, aset, dan mendapatkan surat wasiat dari pasangan.
(Baca juga: Ibunya Tak Lagi Bisa Melihat, Gadis SD Asal Kediri Ini Dengan Tulus Merawatnya Seorang Diri)
Alasan kedua mengapa perempuan membunuh adalah karena cinta.
Banyak yang kemudian bertanya, "Cinta kok membunuh?"
Ternyata, perempuan punya alasan sendiri mengapa cinta yang tumbuh membuat mereka memutuskan untuk membunuh.
Muncul sebuah pengandaian dalam pikiran perempuan bahwa keluarga atau anak mereka yang mengidap penyakit akan lebih menderita bila tidak dibunuh.
(Baca juga: Tinggal di Bawah Tumpukan Seng, Inilah Kisah Nelangsa Seorang Kakek dari Magelang)
Mereka justru percaya, kematian adalah jalan terbaik.
Berdasarkan penelitian, itulah alasan mengap kaum hawa nekat melakukan aksi pembunuhan.
Meski begitu, motivasi perempuan dalam melakukan aksi pembunuhan sebenarnya jauh lebih rumit dan tidak dapat direduksi hanya dalam 2 kategori di atas.(*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |