Grid.ID - Korban rubuhnya tembok underpass kereta api dan longsor di Bandara Soetta, Bandara Soekarno-Hatta, Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (25), masih sempat sadarkan diri saat dibawa ke Mayapada Hospital.
Meski tak berbicara, masih tampak kontak fisik yang dilakukan Putri saat dibawa menggunakan ambulan dari RSUD Tangerang.
Menurut Direktur Utama Mayapada Hospital Tangerang, Markus Waseso, dokter yang datang melihat kondisi Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri tampak sakit berat dan sangat lemah serta cenderung mengantuk.
(Evakuasi Korban Longsor Puncak Kembali Dilanjutkan, Simpang Taman Safari Ditutup )
Pemeriksaan fisik lain memperlihatkan bahwa pasien terpasang fiksasi dibagian leher dan ada pembekakan di bagian leher.
Markus mengatakan, tim dokter yang mendampingi Putri saat berada di ambulans terus memantau kondisi Putri, khususnya tingkat kesadarannya.
Namun, saat tiba di Mayapada Hospital, tiba-tiba Putri berhenti bernapas.
(Dugaan Penyebab Longsor di Bandara Soetta Karena Faktor Kombinasi, Ini Kata Ahli Konstruksi)
Dokter memberikan CPR kepada Putri selama 30 menit. Dokter juga memberikan obat-obatan untuk memperkuat kerja jantung.
Hal itu, kata Markus, merupakan prosedur penanganan gawat darurat bagi pasien yang berhenti bernapas.
(VIDEO : Longsor di Jalan Ciawi, Bogor Membuat Pohon Menghadang Para Pengendara)
Namun, pada pukul 06.43, Putri dinyatakan meninggal dunia.
Beda Dulu dan Sekarang, Denada Tetap Punya Alasan Khusus Tutupi Wajah Anaknya dengan Stiker
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |