Dana terus dikucurkan untuk rakyat tanpa disadari Chavez bahwa ini adalah bunuh diri perlahan.
Hingga kematiannya pada 2013, Chavez dijuluki sebagai pahlawan bagi orang miskin Venezuela.
Selepas Chavez mengkat, Maduro menggantikannya dan meneruskan program subsidi ala Chavez.
Tahun 2016, harga minyak dunia turun drastis dan penghasilan Venezuela terpangkas habis.
Kas pemerintah kosong bahkan defisit karena program untuk rakyat tetap dijalankan.
Baca Juga: Bisnis Lelang Keperawanan yang Kini Menjadi Tren, Harga Tertinggi Bisa Mencapai Rp38 Miliar!
Maduro mengambil keputusan salah.
Bukannya mencari solusi dengan menambah lini produk ekspor, dia malah mencetak uang sebanyak mungkin.
Nilai tukar bolivar melorot tajam.
Inflasi tak terkendali dan tingkat harga barang naik hingga 1000%.
Keadaan di Venezuela benar-benar kacau dan bahkan rumah sakit pemerintah tak mampu lagi menyediakan pasokan obat-obatan.
Laiknya efek domino, ini menyebabkan banyak warga kaya memilih meninggalkan Venezuela.
Kini negara ini terpuruk dan nyaris tak mampu bangkit lagi.
Selain sanksi Amerika Serikat terhadap industri minyak Venezuela, sikap 'terlalu baik' pemerintah juga jadi salah satu penyebabnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Pernah Jadi Negara Kaya, Venezuela Bangkrut Karena Terlalu Baik pada Rakyatnya”
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |