Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Gempa berkekuatan 6,4 SR di pantai timur Taiwan telah menyebabkan dua orang tewas dan lebih dari 200 lainnya cedera setelah bangunan runtuh dan membuat orang terperangkap di dalamnya (06/02/2018).
Sebuah hotel dan blok perumahan adalah yang paling parah terkena gempa di kota pelabuhan Hualien, menurut badan pemadam kebakaran nasional.
Lima bangunan termasuk rumah sakit juga telah rusak, agensi menambahkan, dengan rekaman di televisi menunjukkan jalan-jalan dipenuhi reruntuhan, retakan di sepanjang jalan raya dan bangunan yang rusak hingga miring nyaris roboh.
Hotel Marsekal yang paling parah, sebagian roboh ke tanah.
(BACA: Gempa Guncang Jakarta, Ini yang Pertama Kali Dilakukan Brandon Salim)
Tim penyelamat di crane mencoba membebaskan orang dari lantai atas.
"Ini adalah gempa terbesar yang pernah saya alami di Hualien dalam lebih dari 10 tahun," kata Residen Blue Hsu.
Menggambarkan pemandangan di Hotel Marsekal, Hsu mengatakan lantai bawah telah hancur.
"Lantai bawah tenggelam ke tanah dan saya melihat wisatawan panik yang diselamatkan dari hotel. Ada satu buldoser dan sekitar 50 tim penyelamat di tempat kejadian," katanya.
Hualien adalah salah satu pusat wisata paling populer di Taiwan yang terletak di jalur kereta pantai timur yang indah dan dekat dengan Taroko Gorge yang populer.
Pengguna Facebook Sun Chen-hsiang, yang sedang livestreaming pemandangan di hotel dari kejauhan, menceritakan bagaimana bangunan di samping rumahnya telah roboh.
(BACA: Breaking : Lagi, Gempa Magnitude 5.1 Guncang Lebak, Banten)
"Semua orang menyaksikan live streaming ini, bawa dirimu ke tempat yang aman dan jangan tinggal di rumah," katanya.
Foto di Apple Daily menunjukkan seorang pria meminta bantuan dari jendela sebuah blok apartemen.
Petugas pemadam kebakaran Hualien mengatakan 149 orang telah diselamatkan dari bangunan yang rusak.
Amy Chen, seorang guru pengaturan bunga berusia 64 tahun yang berada di rumah bersama suaminya saat gempa tersebut terjadi, mengatakan kepada kantor berita semi-resmi Central News Agency, "Saya belum pernah mengalami gempa bumi sebesar ini. Saya ketakutan."
Dia menambahkan, "Rak buku di rumah saya digulingkan dan vas bunga jatuh dan pecah. Ada gelas yang jatuh di mana-mana."
Dia bilang dia takut untuk kembali tidur dan sedang duduk di ruang tamunya, yang dekat dengan pintu depan rumahnya.
"Saya punya sebotol air, telepon dan dompet, saya sudah mengenakan pakaian di luar ruangan, saya siap berlari jika perlu."
(*)
Penulis | : | Adrie P. Saputra |
Editor | : | Adrie P. Saputra |