Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang bocah berusia 4 tahun ini awalnya hanya mengalami demam biasa.
Berawal dari 28 Maret 2019, putera dari Iris yang baru berusia empat tahun tersebut tampak baik-baik saja.
Melansir dari World of Buzz pada Senin (16/11/2019), saat berada di sekolah, Jarrod dikabarkan mengalami demam.
Baca Juga: Ayah dan Kekasih Sama Bejatnya, Remaja di Bawah Umur Jadi Korban Pelecehan Bergilir
Saat dibawa pulang dan istirahat, keadaan Jarrod berangsur membaik.
Namun, demam datang lagi setelah dua hari. Tak hanya demam, kini Jarrod juga mengalami iritasi pada kulitnya.
Ia kemudian dibawa kedokter dan dinyatakan terkena virus demam.
Jarrod kemudian diberikan obat panadol dan neurefen untuk meredam virus demam.
Baca Juga: Bejat! Guru Bimbel Perkosa Muridnya yang Masih di Bawah Umur Hingga 285 Kali
Beberapa hari setelahnya, demam dan iritasi kulit yang ia alami cukup mereda.
Setelah demam dan iritasi kulitnya mereda, Jarrod mengeluhkan kakinya terasa sakit.
Ia kembali dibawa kedokter dan diberikan obat yang sama.
Dokter mengatakan, virus demam bisa disebabkan oleh peradangan.
Tak berangsur membaik, bocah malang tersebut justru mengalami demam dan iritasi kulit semakin parah hingga tak dapat berjalan.
Merasakan sakit tak tertahankan, akhirnya Jarrod meminta sang ayah membawanya ke rumah sakit.
Kondisi Jarod berubah semakin buruk dalam waktu yang sangat singkat.
Tak ada perawatan khusus yang diberikan kepada Jarrod.
Bocah tersebut hanya dibawa ke ruang isolasi lantaran ruam atau iritasi pada kulitnya itu.
Ia hanya diberikan panadol dan antihistamin sambil menunggu kondisinya membaik.
Lahi-lagi tak berangsur membaik, Jarrod justru mengalami muntah dan diare.
"Suami saya memanggil staf medis untuk membantu. Tetapi 45 menit kemudian, seorang perawat baru datang," tulis ibu bocah tersebut.
"Suster mengambil tekanan darah dan memeriksa tanda vital dan bergegas sebelum dokter datang," lanjutnya.
Akhirnya setelah dilakukan pmeriksaan, Jarrod menderita sepsis. Hanya saja, belum dapat diketahui apa dan bagaimana penyebab stepsis itu.
Baca Juga: Usai Menikahi Wanita Indonesia, Seorang Bule Jatuh Miskin Hingga Terlilit Utang Miliaran Rupiah
Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mulai mengirim bahan kimia ke seluruh tubuh. Zat kimia ini menyebabkan peradangan yang menyerang jaringan dan organ yang sehat.
Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak lagi melawan infeksi tetapi justru melawan dirinya sendiri.
Satu jam setelah dilakukan pemeriksaan, Jarrod justru mengalami kegagalan organ dan perlu dihubungkan pada mesin. Setelah dianalisis, ia terkena gagal ginjal.
Tak lama setelahnya, Jarrod juga mengalami gagal jantung.
Bocah malang itu akhirnya membutuhkan operasi jantung terbuka untuk menghubungkan jantung dengan mesin ECMO sebagai alih fungsi jantung.
"Kami beruntung dia menggunakannya tepat waktu, sebab jantungnya berhenti tepat setelah operasi. Dokter kini tengah berjuang menemukan apa penyebab dari penyakit yang membuat Jarrod seperti ini," terang Iris.
Setelah melakkan perawatan, akhirnya dokter dapat mengidentifikasikan penyakit yang diderita Jarrod.
Baca Juga: Pria Ini Kepergok Pacarnya Kirim Chat ke 2 Wanita Lain dari Foto Selfienya, Kok Bisa?
Dokter memprediksi bahwa Jarrod menderita penyakit Strep Grup A.
Membutuhkan empat hari untuk dokter dapat mengetahui Jarrod benar-benar menderita penyakit tersebut.
Grup Strep A adalah penyakit yang dikenal sebagai bakteri pemakan daging.
Meskipun dokter telah memberi antibiotik yang tepat untuk managkal racun dalam darah, serta telah disaring oleh mesin ECMO, kaki Jarrod justru muncul bercak biru dan ungu.
Kulitnya mengalami lecet dan tubuhnya mengalami syok septik.
Kini, kaki Jarrod mengalami bengkak pada kakinya, tiga kali dari ukuran normal.
Dokter khawatir jika kaki Jarrod adalah sumber dari infeksi, mereka memutuskan untuk membedahnya.
"Ini adalah keputusan yang sangat berat untuk kami. Jika kaki menjadi penyebab infeksi, maka itu harus ditangani sebagai prioritas,"
"Resikonya, Jarrod akan semakin kritis untuk bertahan hidup yang diperparah dengan kekurangan darah," terang Iris.
Operasi berjalan lancar, dokter menyampaikan jika bakteri Strep Grup A telah masuk ke aliran darah dan tulang.
Dokter akhirnya harus memotong suplai darah ke kakinya dan akhirnya menyebabkan kerusakan pada otot kaki Jarrod.
Setelah Bakteri Strep Grup A dapat diatasi, kaki Jarrod kemudian menjalani operasi untuk mengeluarkan bakteri itu.
Jarrod menghabiskan waktunya 24 jam di ICU dan delapan hari mengalami koma.
Kini, kulit Jarrod mulai mengelupas dan rambutnya rontok setelah beberapa menjalankan operasi.
Setelah menjalankan berbagai prosedur kesehatan, kini Jarrod berhasil lolos dari penyakit yang mengancam jiwanya.
Jarrod diketaui telah melakukan 20 kali operasi dan dirawat selama 3 bulan.
Ia harus kembali belajar berjalan karena pengangkatan otot kaki yang dilakukan untuk menghilangkan bakteri Strep Grub A.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | World of Buzz |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |