Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Jatuh cinta mungkin pada zaman sekarang dianggap sebagai fenomena wajar.
Hal inipun dianggap normal dan menjadi kebutuhan setiap orang di masa kini.
Namun, dalam sebauh catatan sejarah kono, jatuh cinta dianggap sebagai penyakit berbahaya yang harus dijauhi.
Bukan tanpa alasan, ada beberapa hal menjelaskan mengenai pendapat tersebut seperti dilansir Grid.ID melalui Ancientpages.com.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs tersebut pada (8/2/2018), seorang profesor bernama Mary Wack, asal Inggris di Universitas Stanford menjelaskan alasannya.
(BACA : Tak Banyak yang Tahu, Ini nih 6 Tanda Kamu Terlalu Banyak Minum Air Putih)
Beberapa tulisan di abad pertengahan menghubungkan penyakit cinta dengan penyakit bipolar.
Karena pada masa itu dalam ilmu kedokteran beranggapan bahwa tubuh dan jiwa saling terkait erat.
Tubuh diperkirakan bisa mencerminkan keadaan jiwa.
Gagasan semacam itu berdasarkan pada seorang dokter terkemuka asal Yunani Kuno yang merupakan ahli filsuf di Kekaisaran Romawi.
Orang yang telah jatuh cinta akan merasakan perubahan suasana hati dan deperesi dengan cepat.
5 Minyak Aromaterapi yang Cocok untuk Mandi, Aromanya Menenangkan dan Membantu Meredakan Stres Usai Beraktivitas
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |