Grid.ID - Kematian orangutan dengan 130 peluru bersarang ditubuh, nggak hanya banyak diberitakan media lokal saja.
Kejadian yang bikin geram ini, jga jadi sorotan media online internasional.
Dari pantauan Grid.ID, media online Thestar.com, ABCnews.go.com, Independent.co.uk
Thestar.com menuliskan bahwa insiden tewasnya orangutan ini yang kedua awal tahun 2018 ini.
Juga disebutkan kalau kejadian mengenaskan ini karena adanya tindakan warga pemukiman terhadap satwa liar yang masuk ke area perkebunan mereka.
(BACA : Geram! Orangutan Tewas Dengan 130 Peluru Ditubuhnya, Terjadi di Taman Nasional Kutai)
Hal yang kurang lebih sama, yakni tewasnya orangutan dengan tertembus peluru senapan angin dibahas media online ABCnews.go.com.
Dalam beritanya juga disebutkan bahwa orangutan merupakan hewan primata yang dilindungi di Indonesia dan Malaysia.
Namun sayangnya, pembukaan lahan oleh petani membuat habitat orangutan jadi berkurang.
Independent.co.uk juga membahas soal yang sama, yakni kematian orangutan dengan 130 peluru bersarang ditubuh.
Namun baik ABCnews.go.com dan Independent.co.uk, menyajikan foto yang cukup miris dan bikin geram.
Kedua media online internasional itu memajang foto seorang pria berbaju oranye dengan logo muka orangutan di dada sebelah kiri.
(BACA : Raih Kemenangan Ketiga, Lagu Bad Boy Milik Red Velvet Kembali Rajai Tangga Lagu K-Pop nih, Selamat!)
Pria tersebut memperlihatkan hasil foto rontgen bagian kepala orangutan yang jadi korban.
Nampak banyak sekali titik-titik putih yang ada dalam foto rontgen bagian kepala itu.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, seorang orangutan tewas mengenaskan dengan banyak luka dibagian tubuh.
Dari hasil otoposinya, terdapat 130 peluru yang bersarang dalam tubuh orangutan tersebut.
Peluru senapan angin yang paling banyak ditembakkan oleh pelaku, ada dibagian kepala.
Disebutkan kalau dibagian kepala, ada 74 peluru yang bersarang dan ini juga yang membuat orangutan jadi buta.(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya