Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Selain Laura Basuki, Gading Marten dan Chicco Jerikho, ada pula Tara Basro yang ikut terpilih jadi Duta Festival Film Indonesia (FFI).
Komite Festival Film Indonesia (FFI) baru saja meluncurkan Piala Citra 2019 ke-39, Senin (23/9/2019), dengan mengusung tema besar #FilmBagusCitraIndonesia.
Penghargaan ini merupakan ajang untuk mencari, memilih dan mempromosikan film-film terbaik sepanjang tahun yang mempresentasikan pencapaian tertinggi perfilman Indonesia di tingkat nasional dan lingkup dunia.
Baca Juga: Lukman Sardi Siap Gelar Nobar FFI 2019 di Stasiun MRT
"Seneng sekali aku dapat kehormatan untuk dipilih jadi salah satu duta FFI karena bisa dibilang PR-nya banyak ya buat jadi duta," ungkap Tara Basro saat ditemui Grid.ID di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).
Sebagai seorang duta, Tara Basro mengungkapkan sangat penting baginya menyuarakan dan membangun kesadaran semua generasi masyarakat tentang betapa pentingnya FFI.
Kompetisi dan penilaian terhadap sebuah film ini perlu diketahui oleh masyarakat dan para sineas baru.
"Untuk Indonesia sendiri kita butuh punya standar di perfilman karena dari penjuriannya saja sangat selektif, sangat ketat untuk menilai film bagus itu seperti apa dari teknis, dari estetikanya juga," ujar Tara Basro.
"Kalau misalnya kita udah punya standar ke depannya orang berkarya akan lebih baik lagi," lanjutnya.
Di samping itu, sangat wajib bagi Tara Basro untuk menyuarakan agar masyarakat tak menonton film bajakan.
Menurutnya, penting untuk menghargai insan kreatif perfilman dengan menonton secara langsung di biskop.
"Itu paling utama dong, bagaimanapun itu salah satu hal fundamental yang harus dilakukan kita sebagi masyarakat Indonesia," sambungnya.
"Karena percuma kita udah bikin film bagus tapi nggak ada yang nonton, kalau dilihat dari segi bisnisnya pun nggak bisa berkembang," ungkap Tara Basro.
Tara Basro mengungkapkan bahwa banyak sekali hal yang harus diperbaiki dalam industri perfilman, salah satunya adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perfilman.
"Kita kekurangan sekali maupun dari segi pemain ya, atau dari kru. Kalian bisa lihat dari segi pemain yang itu-itu aja, nah mungkin itu permasalahannya," tutur Tara Basro.
"Terus kita kekurangan film, tapi semakin banyak produksi film, krunya kurang, dan mungkin di depannya bisa ada sertifikat untuk film juga. Agar ke depannya kita bisa lebih flowsing lah," lanjutnya. (*)
Putranya Digandrungi Banyak Cewek, Inilah Sosok Ibunda Ariel Noah yang Jarang Tersorot Kamera
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |