GRID.ID - Beban paling berat yang dirasakan pengidap HIV/AIDS adalah stigma negatif yang dilekatkan kepada mereka.
Bahkan mereka selalu diprediksi hidupnya bakal tak akan lama.
Masyarakat bahkan menilai pengidap HIV/AIDS adalah mereka yang berperilaku seks menyimpang dan ”bukan orang baik-baik”.
Stigma itu menyebabkan pengidap HIV/AIDS sering dikucilkan masyarakat dan mendapat perlakuan diskriminatif, bukan cuma oleh masyarakat awam, tetapi juga oleh tenaga medis.
Padahal, orang dengan HIV/AIDS bisa disandang siapa saja, termasuk anak-anak dan ibu baik-baik.
Namun, apa yang dialami dan diceritakan oleh seorang ibu muda ini setidaknya menguatkan bahwa ia masih bisa hidup berdampingan dengan penderita HIV/AIDS.
Sir Hanan, sebut saja namanya sesuai dengan akun Twitternya, memberikan pengalaman bagaimana dia bisa hidup bersama suaminya yang menderita human immunodeficiency virus (HIV) sejak tahun 1993.
Sir Hanan sendiri secara medis tidak menderita HIV.
Ia mengunggah kisahnya melalui akun ke Twitter miliknya pada tanggal 21 September 2019 yang lalu dan telah dibagikan lebih dari 4400 kali dan mendapatkan ikon "like" 5700.
Baca Juga: Terpopuler, VIdeo Tradisi Malam Takbiran di Penjuru Daerah hingga Meninggalnya Donjuan Akibat HIV
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya