Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Aktris Luna Maya punya pengalaman yang berkesan saat syuting film terbarunya yang berjudul Rumah Kentang: The Beginning.
Luna Maya, kru dan pemain lainnya harus merasakan syuting di bawah suhu yang sangat dingin.
"Perkebunan kentang itu ada di tapak gunung yang kalau syuting horor biasanya malem," ujar Luna Maya saat press conference Rumah Kentang, di kawasan Cinere, Depok Jawa Barat, Rabu (25/9/2019).
Baca Juga: Salah Sebut Nama NCT 127 hingga Jabat Tangan Member dengan Gaya Centil, Luna Maya Dihujat Fans K-Pop
"Dinginnya -7 -5 derajat super dingin dengan baju minim, karena bajunya kontiniti, saya gak nyangka di Pengalengan bakal sedingin itu," lanjutnya.
Pasalnya, Luna melakukan syuting di perkebunan kentang daerah Pengalengan, Jawa Barat.
Daerah tersebut terbilang daerah yang bersuhu dingin.
Luna tak menyangka daerah Pengalengan itu sangat dingin.
Bahkan saking dinginnya, kaki Luna sempat membeku.
"Enggak nyangka di Pengalengan bakal sedingin itu. Saya sampai bilang saya enggak mau nginep," ungkap Luna Maya.
"Selama di mobil saya matiin AC mobil karena kaki saya beku, sampai di Jakarta juga kaki saya beku, dan sampai dikit kaki saya rendam juga masih beku karena dingin," paparnya.
Namun begitu, menurutnya hal itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan, karena ia merasa ada di antara hidup dan mati.
"Ini menurut saya itu melebihi pengalaman ketemu setan, itu benar-benar satu pengalaman yang nggak bisa terlupakan," tukasnya.
Film garapan sutradara Rizal Mantovani ini mengisahkan Adrian dan Sofie.
Mereka adalah dua penulis novel horor suami istri yang mendapatkan tantangan untuk membuat novel terbaru berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
Bersama anak-anak dan neneknya, mereka datang ke rumah peninggalan orangtua Sofie yang berada di tengah perkebunan kentang di Bandung untuk mencari inspirasi.
Baca Juga: Jauh Sebelum Reino Barack, Anak Musisi Legendaris Ini Lebih Dulu Berhasil Taklukan Hati Luna Maya!
Rumah Kentang: The Beginning akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada November 2019.
(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |