Grid.ID - Jika kamu adalah pegiat media sosial yang suka dengan wisata alam, situs wisata Negeri di Atas Awan pasti tak lagi terasa asing di telinga.
Ya, objek wisata Negeri di Atas Awan Gunung Luhur belakangan ini menjadi viral di media sosial.
Bagaimana tidak, objek wisata Negeri di Atas Awan Gunung Luhur menawarkan panorama berupa lautan awan di ketinggian 901 Mdpl saja, tanpa harus mendaki gunung dengan cara berjalan kaki.
Bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan roda duda dan empat, objek wisata ini juga berjarak tiga jam dari ibukota Jakarta.
Mengutip Kompas.com, Negeri di Atas Awan Gunung Luhur terletak di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.
Objek wisata ini juga masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Berdasarkan seorang pengelola Gunung Luhur, Sukmadi, lokasi wisata ini pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja yang sedang memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan Lebak Utara dan Selatan.
"Sekitar bulan September 2018, diikuti oleh warga sini yang juga penasaran, kemudian difoto lalu diunggah ke medsos, akhirnya viral," ungkap Sukmadi.
Bahkan, kata viral tak cukup untuk mendeskripsikan kepopularitas situs wisata ini.
Bagaimana tidak, pada akhir pekan lalu setidaknya ada 30 ribu orang yang mengunjungi Gunung Luhur secara bersamaan.
Akibatnya, jalanan menuju Gunung Luhur terjadi kemacetan panjang sejauh 7 km.
Padahal, jalanan menuju Gunung Luhur bisa dibilang belum jadi.
Sehingga puluhan ribu wisatawan berjubel di atas jalanan yang masih berbentuk tanah.
"Pada Sabtu pagi macet hingga lima kilometer, kalau hari ini 7 kilometer, sebelumnya tidak pernah seperti ini," ungkap Sukmadi pada Minggu (22/9/2019).
Tentu, tingginya antusias wisatawan ini membawa berkah sendiri bagi warga setempat.
Sejak lingkungannya menjadi situs wisata, warga setempat yang sebelumnya berpenghasilan tak menentu, kini bisa meraup keuntungan jutaan rupiah per hari.
"Sekarang sangat terasa oleh warga, nilainya kalau diperkirakan bisa di atas UMK Kabupaten Lebak dalam satu hari di akhir pekan saat ramai," ucap Kepala Desa Citorek Kidul, Jaro Atok.
Fenomena Negeri di Atas Awan ini, tak ayal langsung membuat Gubernur Banten Wahidin Halim beranjak dari kursinya.
Mengutip ANTARA, Wahidin Halim langsung menginstruksikan jajarannya untuk segera memulai pembangunan situs wisata Gunung Luhur.
Mulai dari fasilitas umum hingga fasitas pengamanan, diminta Wahidin Halim untuk segera dibangun.
Meski senang dengan keberadaan Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Wahidin seakan merasa kewalahan dengan antusias masyarakat yang melebihi kecepatan pembangungan infrastruktur setempat.
“Rasa kepenasaran masyarakat itu melebihi kecepatan pembangunan infrastruktur jalan ke kawasan Negeri di Atas Awan yang masih dikerjakan Pemprov Banten,” ungkap Wahidin.
Meski Negeri di Atas Awan membuat antusias puluhan ribu wisatawan hingga membawa berkah untuk warga setempat, Pemkab Lebak justru memutuskan untuk menutup sementara situs wisata viral ini.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak pada Rabu (25/9/2019).
"Mulai hari ini, terutama Sabtu dan Minggu atau weekend, ditutup karena ada pengerjaan jalan dan penambahan fasilitas," ujar Kabid Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Luli Agustina.
Keputusan untuk menutup Negeri di Atas Awan Gunung Luhur juga telah disetujui oleh warga setempat.
"Mereka sudah sepakat ditutup sementara. Mereka akan koordinasi dengan BUMDes dan Pokdarwis mengenai apa yang sudah kami sepakati," lanjutnya.
Penutupan ini merupakan tindak lanjut dari himbauan Gubernur Banten Wahidin Halim, yang meminta agar wisatawan menunda rencana untuk mengunjungi Negeri di Atas Awan Gunung Luhur selama tiga bulan kedepan.
Alasannya, agar pengerjaan jalan selesai dan fasilitas di Negeri di Atas Awan Gunung Luhur menjadi lengkap. (*)
Innalillahi, Raffi Ahmad Tumbang saat Ramadhan, Bagaimana Kondisi Suami Nagita Slavina sekarang?
Source | : | Kompas.com,Antara |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |