Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Setiap hari dan setiap waktu peristiwia bersejarah akan terus terjadi.
Selama peradaban manusia terus berkembang dan peristiwa penting yang pernah terjadi akan selalu diingat.
Lalu apakah peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 11 Februari?
Dilansir Grid.ID melalui History.com, inilah salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi tepat pada hari ini.
( BACA : Ngeri, Ada Mayat Disembunyikan Seorang Sopir di Bengkel Bus )
Mungkin kamu tidak akan asing mendengar nama tokoh satu ini.
Nelson Mandela adalah seorang pemimpin yang mengakhiri gerakan apartheid di Afrika Selatan.
Tepat pada hari ini, 11 Februari 1990 silam ia dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukumannya.
Kiprahnya mungkin sangat terkenal di afrika bahkan di dunia.
( BACA : Violet Jessop, Korban Selamat Tragedi Titanic yang Nyaris 3 Kali Tenggelam Dalam Kecelakaan Kapal )
Terbukti ia berhasil menjadi tonggak perlawanan rasisme.
Kisahnya dimulai pada tahun 1944.
Mandela adalah seorang pengacara yang tergabung dalam African National Congress (ANC).
ANC adalah organisasi politik kulit hitam tertua di Afrika Selatan, ia juga menjadi pemimpin Jihannesburg di ANC.
( BACA : Luna Maya Mau Menikah Sebentar Lagi? Begini Kata Sahabatnya! )
Waktu itu ia melakukan perlawan tanpa kekerasan terhadap supermasi kulit putih dan segregasi rasial apartheid di Afrika Selatan.
Namun, setelah pembantain demonstran orang kulit hitam di Sharppevile pada tahun 1960, Mandela membantu perang gerilya.
Dia juga mengorganisir cabang militer ANC untuk melawan supremasi kulit putih.
Tahun 1961, ia ditangkap karena aksinya dianggap penghianatan.
( BACA : Anaknya Disumpahi Seorang Netizen, Denada Meradang dan Ngaku Tak Akan Tinggal Diam )
Meskipun akhirnya dibebaskan, ia ditangkap lagi pada tahun 1962 karena dianggap secara tidak sah meninggalkan negara tersebut.
Mandela dihukum dan dijatuhi lima tahun penjara di Pulau Robben, lalu diadiali pada tahun 1964 atas tuduhan tindak sabotase.
Pada bulan Juni 1964, dia dinyatakan bersalah bersama beberapa pemimpin ANC.
Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
( BACA : Jengkel Peringatannya Diacuhkan, Dosen Banting Ponsel Mahasiswanya di Depan Kelas )
Mandela menghabiskan hidupnya selama 27 tahun di penjara Pulau Robben.
Tinggal di sebuah sel kecil, dia terpaksa melakukan kerja keras di sebuah tambang.
Ketika dipenjara ia bisa menulis dan menerima surat setiap enam bulan sekali, dan setahun sekali dia diizinkan untuk bertemu dengan pengunjung selama 30 menit.
Namun, tekad Mandela tetap tidak terputus, dan sambil tetap berperan sebagai pemimpin simbolis gerakan anti-apartheid.
( BACA : Redmi 5 Segera Resmi Meluncur di Indonesia, Apa Aja sih Keistimewaannya? )
Bahkan, dia memimpin sebuah gerakan pembangkangan sipil di penjara yang memaksa pejabat Afrika Selatan memperbaiki kondisi di Pulau Robben secara drastis.
Pada tahun 1989, F.W de Klerk menjadi presiden Afrika Selatan dan mulai membongkar apartheid.
De Klerk mencabut larangan terhadap ANC, menghentikan eksekusi, dan pada 11 Februari 1990 memerintahkan pembebasan Nelson Mandela.
Mandela kemudian memimpin ANC dalam negosiasi dengan pemerintah minoritas untuk mengakhiri apartheid dan pembentukan pemerintahan multiras.
( BACA : Eiffel I'm Love 2 Mengklaim Bukan Tandingan Dilan, Ini Alasannya... )
Pada tahun 1993, Mandela dan de Klerk dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.
Satu tahun kemudian, ANC memenangkan pemilihan mayoritas dalam pemilihan bebas pertama negara tersebut.
Mandela terpilih sebagai presiden Afrika Selatan. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | History.com |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |