Grid.ID - Sebanyak 27 orang meninggal dunia, akibat kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat (10/2/2018).
Sementara saat ini beredar kabar kalau 16 orang penumpang lainnya, masih dalam perawatan di IGD RSUD Subang.
Bus pengangkut rombongan anggota koperasi dari Ciputat Timur, Tangerang Selatan, terbalik tepatnya di kawasan turunan Cicenang, Desa Ciater, Subang.
Bus bernomor polisi F 7959 AA tersebut, merupakan salah satu dari 3 bus yang dipakai rombongan dari Ciputat Timur untuk pergi berlibur ke area pemandian air panas, Ciater.
(BACA : Begini Nasib @Tedhy Sukma, Pasca Singgung Istri Berdaster Sambut Suami)
"Kami dari Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kami sedang liburan ke Lembang dengan gunakan 3 bus totalnya 151 orang.
Bus yang paling depan terguling, katanya rem blong, pas lihat sudah terbalik," ujar Yana Melia (49) penumpang dari rombongan bus lainnya yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jabar.
Bukan kali pertama saja, beberapa kecelakaan maut tercatat pernah terjadi di Tanjakan Emen.
1. Tahun 1964, Satu orang tewas
Diperkirakan pada tahun tersebut, terjadi kecelakaan yang mengakibatkan supir kendaraan umum tewas.
Kendaraan umum yang waktu itu bernama oplet, alami kecelakaan dan terbakar.
Supir bernama Emen, ikut terbakar hidup-hidup dalam kecelakaan maut tersebut.
Konon dari kecelakaan inilah, jalur Subang-Bandung lebih terkenal sebagai Tanjakan Emen.
2. Tahun 2004, Tiga orang tewas
Akibat alami rem blong, bus pariwisata asal Jakarta tergelincir.
Hendak pulang dari Bandung, supir bus nggak bisa kuasai kemudi dan bus akhirnya terguling.
Tiga orang tewas dan belasan lainnya luka-luka.
(BACA : Kronologi Tergulingnya Bus Pariwisata di Tanjakan Emen Subang)
3. Tahun 2009, Tujuh orang tewas
Bus pariwisata Parahyangan, disewa rombongan warga Buaran, Serpong, Tangerang Selatan.
Mereka yang jumlahnya 41 orang, pergi berlibur ke kawasan gunung Tangkuban Perahu.
Naas saat perjalanan pulang, bus alami rem blong dan menabrak sebuah mobil.
Bus sempat beberapa kali terguling dan membuat 7 orang meninggal dunia serta sisanya alami luka berat.
(BACA : Hadew! Orangutan Mati Setelah Ditembak 130 Kali, di Kepala Pelurunya Ada Sebanyak Ini)
4. Tahun 2011, Tiga orang tewas
Nggak banyak informasi soal kecelakaan ini, selain sebuah bus pariwisata hilang kendali dan kemudian menabrak tebing.
akibat dari insiden tersebut, 3 orang meninggal dunia.
(BACA : Pernikahan Okan Cornelius dan Mey Lee Didoakan Langgeng Oleh Para Artis)
5. Tahun 2012, Tiga orang tewas
Insiden yang terjadi pada awal Oktober 2012 ini, lagi-lagi bermula dari bus kehilangan kendali.
lalu terguling dan membuat korban terlempat belasan meter dari bus.
Kecelakaan ini memakan korban jiwa sebanyak tiga orang meninggal dunia.
Dua diantara korban tewas kabarnya warga negara asing dari Taiwan.
6. Tahun 2014, Depalan orang tewas
Korban tewas dalam kecelakaan pada tahun 2014 ini, terdiri dari pelajar dan guru.
Sebelum kecelakan terjadi, Rombongan pelajar SMA Al Huda Cengkareng, Tangerang Selatan hendak pulang setelah berlibur di Tangkuban Perahu.
Bus pariwisata Aladin dengan 54 penumpang didalamnya, kehilangan kendali lalu menabrak sebuah mobil minibus hingga terguling.
(BACA : Advent Bangun Puluhan Tahun Jadi Aktor Laga, Modalnya Nggak Main-main)
7. Tahun 2017, Satu orang tewas
Satu keluarga berkendara dengan mobil, alami kecelakaan saat melaju dari arah Bandung menuju Subang.
Mobil kemudian hilang kendali dan menabrak satu motor serta dua mobil lainnya.
Akibat kecelakaan tersebut, satu orang meninggal dunia dan sisanya mengalami luka berat.
(BACA : Redmi 5 Segera Resmi Meluncur di Indonesia, Apa Aja sih Keistimewaannya?)
8. Tahun 2018, Duapuluh tujuh orang tewas
Rombongan koperasi dari Ciputat Timur, laksanakan liburan ke pemandaian air panas Ciater, Subang.
Liburan plus Rapat anggota Tahunan itu, menggunakan 3 bus pariwisata.
Naas, bus yang posisinya didepan diduga alami rem blong dan terguling.
Ada 27 anggota koperasi yang menumpang didalamnya tewas dan 16 diantaranya alami luka-luka.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |