Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Hubungan antara Maia Estianty dan Ahmad Dhani kerap menjadi sorotan publik.
Bahkan meski sudah 11 tahun berpisah dan hidup bahagia dengan pasangan masing-masing, publik seolah tak bosan dengan pemberitaan mengenai keduanya.
Termasuk pembahasan soal masa lalu mereka.
Baca Juga: Enggan Miliki Momongan Lagi, Maia Estianty Blak-blakan Ungkap Alasannya
Seperti diketahui, Maia Estianty dan Ahmad Dhani resmi bercerai pada 23 September 2008 silam setelah jalani 12 tahun biduk rumah tangga.
Sayangnya, proses perceraian itu pun tak berjalan mulus.
Beragam isu membumbui perpisahan tersebut, mulai dari hadirnya orang ketiga, hingga kekerasan dalam rumah tangga.
Tak pelak peristiwa itu menorehkan luka cukup dalam bagi Maia.
Bahkan ibu tiga anak itu sampai harus melakukan hipnoterapi demi bisa kembali menangis.
Ya, saking sedihnya, Maia sempat tak bisa mengeluarkan air mata dan merasakan empati.
"Sempat menjalani terapi psikis juga ya?" tanya Alvin Adam seperti dikutip Grid.ID dari tayangan video di kanal YouTube Alvin & Friends, Senin (23/9/2019).
"Iya. Karena waktu itu gak bisa nangis. Gak keluar (air mata)," ujar Maia.
"Terus hipnoterapi dua kali, keluar akhirnya. Nangis," imbuhnya.
Tak hanya itu, Maia seolah berubah menjadi orang yang kejam dan tidak memiliki empati.
"Dulu lihat orang meninggal tuh kayak, 'Ngapain sih pada nangis? Aneh deh. Meninggal ya meninggal aja', kayak gak punya empati gitu ya?" kenangnya sambil tertawa.
"Tapi ya akhirnya bisa kembali punya empati," sambungnya.
Diakui Maia, perpisahannya dengan mantan suaminya itu menorehkan luka yang bisa dibilang meninggalkan trauma terbesar dalam hidupnya.
"Karena mungkin terlalu menyakitkan, sehingga gak bisa diungkapkan lagi," terangnya.
"Pada akhirnya kalau misalkan ada kejadian atau sesuatu yang gak enak aku cuma bisa mual-mual aja, tapi gak bisa nangis," tandasnya.
Untungnya, serangkaian hipnoterapi yang dijalani cukup berhasil mengembalikan dirinya seperti sedia kala.
"Aku yakin bahwa kebahagian akan menjemputku. itu bertahun-tahun aku pikirin, selalu aku ucapin sendiri ke diri aku juga," pungkasnya.
(*)
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nurul Nareswari |