Grid.ID - Penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/02/2018) pagi, mencuri perhatian khalayak.
Keluarga Suliono (23), pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, pun tak lepas dari kejaran wartawan.
"Tolong jangan ganggu keluarga saya. Sudah...sudah... Keluar saja kalau enggak ada kepentingan apa-apa," kata Edi Susiyah sambil membuka pintu dan meminta beberapa jurnalis untuk keluar dari rumahnya, Minggu (11/2/2018).
"Saya minta doanya saja. Sesama Islam harus mendoakan. Jangan ganggu kami," ujar perempuan yang menggunakan jilbab warna coklat itu.
Suliono diketahui adalah anak ketiga dari pasangan Mistadji (58) dan Edi Susiyah (54), warga Krajan, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Sementara itu, Mistadji, ayah kandung Suliono, hanya mengatakan kepada Kompas.com bahwa anaknya yang ketiga itu mondok di salah satu pondok pesantren di Jawa Tengah.
"Terakhir telepon tadi malam. Hanya tanya kabar saya, enggak bilang apa-apa. Enggak menyangka kayak gini. Selama ini dia anak yang baik," ucap Mistadji.
Adapun Riyono, Kepala Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, kepada Kompas.com membenarkan bahwa Suliono adalah salah satu warganya.
Suliono menyelesaikan sekolah di SDN 5 Kandangan dan SMPN 1 Pesanggaran, lalu sempat mondok enam bulan di Banyuwangi. Kemudian dia pindah ke Morowali ikut keluarganya, lalu pindah lagi dan menyelesaikan SMA di Palu.
"Memang jarang pulang ke sini, tapi terakhir puasa kemarin dia pulang ke sini," tutur Riyono.
6 Fakta Tentang Adik Kim Jong Un yang Berani Duduk di Sebelah Wapres Amerika
Kronologi Kejadian
Pelaku penyerangan terhadap umat dan juga Pastor Karl-Edmund Prier SJ—biasa dipanggil Romo Prier—, diidentifikasi bernama Suliono yang merupakan warga Banyuwangi, Jawa Timur.
Pelaku berhasil dilumpuhkan polisi dengan ditembak dan saat ini dirawat di RS Bhayangkara.
"Pelaku dilumpuhkan dengan ditembak di kaki kanan dan kiri. Saat ini ia dirawat di RS Bhayangkara," ujar Kapolres Sleman AKBP Muchamad Firman Lukmanul Hakim, Minggu (11/2/2018).
Menurutnya, selama berada di Yogyakarta, pelaku berpindah-pindah tempat tinggal. Saat ini pihaknya masih mencari tempat tinggal terakhir pelaku.
"Informasinya tinggalnya pindah-pindah, kami masih menyelidiki di mana dia tinggal. Kami juga akan periksakan psikologisnya," ujarnya.
Firmat mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya juga menegaskan akan mengusut tuntas kasus ini.
"Kita tetap melakukan penyelidikan, kita tuntaskan kasus ini sampai selesai," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria melakukan penyerangan dengan senjata tajam saat ibadah misa di Gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/02/2018) pagi. Akibatnya, tiga umat, satu orang romo, dan satu anggota polisi mengalami luka akibat sabetan pedang. (*)
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |