Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Ternyata, calo tidak hanya berurusan dengan tiket konser atau pertandingan, tapi juga minuman.
Diwartakan Asiaone, Minggu (29/9/2019), banyak calo yang memenuhi sebuah kedai bubble tea di Tiongkok.
Para calo berada di sana bukan untuk menikmati segelas bubble tea, melainkan untuk membeli lalu menjualnya dengan harga lebih tinggi.
Baca Juga: Ogah Disebut Sosialita, Maia Estianty Ngaku Tak Doyan Belanja Barang Mewah!
Hal tersebut membuat para penggemar penyanyi top Taiwan Jay Chou mengeluh di media sosial.
Mereka mengatakan, calo membanjiri kedai teh setelah dibuka pada Selasa (24/9/2019).
Mereka kemudian menjualnya seharga 58 Dolar AS atau setara Rp 821 ribu.
Baca Juga: Move On dari Kasus Ikan Asin, Fairuz A Rafiq Tak Segan Tolak Banyak Undangan Acara Televisi
Padahalnya, aslinya, minuman tersebut hanya seharga Rp 30 ribu sampai 84 ribu.
Toko teh itu populer setelah menjadi latar dari video klip single terbaru Jay Chou berjudul Won't Cry.
Lagu tersebut sukses memecahkan rekor streaming musik domestik ketika dirilis pada hari Senin (23/9/2019).
Baca Juga: Derita Kerugian Sekitar Rp 350 Juta Akibat Kebakaran, Opick Tetap Tenang
Tak hanya itu, lagu ini juga menduduki puncak tangga lagu di Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan.
Sementara itu, video klipnya menceritakan kisah seorang pekerja toko teh susu bergaji rendah yang bekerja berjam-jam untuk membeli kamera mahal buat kekasihnya yang ingin menjadi fotografer.
Bernama Machi Machi, kedai bubble tea milik Jay Chou itu dibuka selama delapan hari saja.
Toko tersebut hanya menjual 200 cangkir teh per hari.
Karena terbatas, beberapa pria paruh baya terekam sudah mengantre beberapa blok di dekat toko ketika dibuka untuk pertama kalinya pada siang hari.
Beberapa calo bahkan ada yang menagih penggemar 50 yuan (Rp 99 ribu) jika ingin berfoto selfie dengan segelas teh susu merek toko tersebut.
"Di pagi hari saya lewat dan sudah ada cukup banyak sapi kuning (sebutan calo teh susu) di sana."
"Saya mengobrol dengan mereka dan mereka mengatakan bahwa sekitar 300 orang dari kelompok mereka tiba hari ini."
"Toko jelas buka pada siang hari tetapi mereka sudah mengantre dari dini hari," tulis seorang pengguna di aplikasi ulasan restoran populer Dazhong Dianping.
Baca Juga: Kelaparan saat Tiba di Jakarta, Tiga Member Apink Habiskan Lebih dari 5 Menu Makanan!
Kedai teh milik Jay Chau ini telah memasang tanda larangan bagi calo.
Toko itu juga menerapkan aturan agar pelanggan membuka minuman mereka sebelum pergi guna mencegah dijual kembali.
Petugas polisi juga berpatroli di pintu masuk untuk mengusir para gelandangan.
Seorang petugas kepolisian distrik Shanghai Huangpu mengatakan bahwa peraturan itu secara efektif membatasi kegiatan calo.
Pengguna internet juga telah memperingatkan pelanggan dari calo.
"Jangan pernah membeli dari sapi kuning, karena toko memiliki peraturan bahwa Anda harus minum satu teguk sebelum meninggalkan tempat." ujar netizen lainnya.
Baca Juga: Seksinya Aurel Hermansyah Pamer Kulit Eksotis Kenakan Gaun Belahan Tinggi
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Asiaone |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Deshinta Nindya A |