Orang yang makan dengan kecepatan normal atau lambat cenderung memiliki pengurangan lingkar pinggang masing-masing 0.21 cm dan 0,41 cm.
Dr Haruhisa Fukuda dari Sekolah Pascasarjana Ilmu Kedokteran Universitas Kyushu, Fukuoka, Jepang mengatakan bahwa perubahan dalam kebiasaan makan dapat mempengaruhi obesitas, BMI, dan lingkar pinggang.
Dengan mengurangi kecepatan makan, maka akan efektif dalam mencegah obesitas dan menurunkan resiko kesehata terkait.
( BACA JUGA: Aksi Heroik Aiptu Munir, Polisi yang Lumpuhkan Penyerang Gereja Santa Lidwina )
Studi baru yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open, para ahli menganalisis data asuransi kesehatan dari 60.000 orang di Jepang yang melakukan pemeriksaan kesehatan reguler antara tahun 2008 dan 2013.
Perserta ditanya tentang kecepatan makan mereka apakah cepat, normal, atau lambat.
Termsuk juga pertanyaan kebiasaan gaya hidup lainnya termasuk makan malam dalam waktu dua jam sebelum tidur, ngemil, dan sarapan.
Berat badan mereka dinilai menggunakan skor indeks massa tubuh (BMI) dan lingkar pinggang.
( BACA JUGA: 5 Finalis Indonesian Idol Ini Berada di Posisi Tidak Aman, Siapa Kira-kira yang Bakal Tereliminasi? )
Dalam penelitian tersebut, lebih dari 25 orang didefinisikan terkena obesitas dengan skor BMI lebih dari 25 dan obesitas jika skor mereka mencapai 30.
Penelitian awal menunjukkan bahwa sebanyak 33.455 orang secara rutin melahap makanan mereka dengan kecepatan normal.
Sementara, 4.192 lainnya termasuk ke dalam orang-orang yang melahap makanan dengan lambat.
Temuan lain dalam penelitian ini ialah makan dua jam sebelum tidur juga berkontribusi untuk menambahkan berat badan dan obesitas.
( BACA JUGA: Gara-gara Via Vallen, Lesti D'Academy Ingin Buat Lagu Bahasa Sunda )
Untuk itu yuk mulai sekarang perhatikan cara makan kamu agar tubuhmu bebas dari ancaman obesitas. (*)
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Source | : | Telegraph.co.uk |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |